ARSIP BERITA

Berikut ini adalah kumpulan Arsip Berita pada 2023

...
Ayo Gempur Sampai Mundur, Rokok Illegal Ben Ajur

Pangkas peredaran rokok ilegal, Disperindag Jateng kembali Sosialisasi Ketentuan Bidang Cukai Ke Perusahaan Jasa Pengiriman pada hari Selasa, 14 November 2023 di Ruang Arjuna Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Kota Surakarta. Modus peredaran rokok ilegal semakin bervariatif, mulai dari Sarana pengangkut transportasi darat (truk, minibus, bus antar kota, mobil box, dll), Penjualan E-commerce melalui Marketplace, serta Pengiriman paket melalui Perusahaan Jasa Titipan. Hal ini sangat memprihatinkan, selain mengakibatkan kerugian terhadap penerimaan negara, rokok ilegal juga lebih berbahaya bagi kesehatan karena tidak melalui uji lab. Serta dengan berbagai modus, semakin mudah pula rokok ilegal dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. Perlu adanya sinergi kolaboratif yang membutuhkan komitmen bersama untuk saling mengisi kekurangan dan kelemahan masing-masing pihak dengan semangat bersama-sama memberantas peredaran rokok illegal. "Mari bersama stop rokok Ilegal. Ayo gempur sampai mundur, rokok illegal ben ajur!" Pangkas peredaran rokok ilegal, Disperindag Jateng kembali Sosialisasi Ketentuan Bidang Cukai Ke Perusahaan Jasa Pengiriman pada hari Selasa, 14 November 2023 di Ruang Arjuna Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Kota Surakarta. Modus peredaran rokok ilegal semakin bervariatif, mulai dari Sarana pengangkut transportasi darat (truk, minibus, bus antar kota, mobil box, dll), Penjualan E-commerce melalui Marketplace, serta Pengiriman paket melalui Perusahaan Jasa Titipan. Hal ini sangat memprihatinkan, selain mengakibatkan kerugian terhadap penerimaan negara, rokok ilegal juga lebih berbahaya bagi kesehatan karena tidak melalui uji lab. Serta dengan berbagai modus, semakin mudah pula rokok ilegal dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. Perlu adanya sinergi kolaboratif yang membutuhkan komitmen bersama untuk saling mengisi kekurangan dan kelemahan masing-masing pihak dengan semangat bersama-sama memberantas peredaran rokok illegal. "Mari bersama stop rokok Ilegal. Ayo gempur sampai mundur, rokok illegal ben ajur!"

...
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) BIPTAK di Semester II 2023

Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) yang merupakan satu satunya Tempat Pelatihan Miniatur Industri di Jawa Tengah untuk meningkatkan ketrampilan sumber daya manusia (SDM) bidang Produk Tekstil dan Alas kaki berbasis kompetensi standar industri siap memberikan pelayanan jasa produk industri tekstil, produk tekstil dan Alas kaki serta memfasilitasi peningkatan networking produsen, pemasar dan stakeholder. BIPTAK juga sebagai Tempat Uji Kompentsi Mandiri Bidang Kompetensi industri produk tekstil dan alas kaki yang diakui secara nasional oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi ( BNSP ) dengan 13 skema kompetensi. BIPTAK yang berada di Jalan Tambak Aji Nomor 1 Semarang juga melayani masyarakat umum yang membutuhkan layanan uji kompetensi tersebut. Berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 14 Tahun 2017 Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang telah diberikan BIPTAK Disperindag Prov Jateng kepada peserta Pelatihan Ketrampilan SDM Industri Produk Tekstil, Alas Kaki dan perusahaan mitra di bidang garmen dan alas kaki selama Semester II yaitu bulan dari bulan Juli sd 5 Nopember tahun 2023. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah berpendapat bahwa Pelayanan Publik yang dilakukan oleh BIPTAK Disperindag Prov Jateng akan berdampak terhadap Citra dan kinerja aparatur pemerintah, yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat. BIPTAK sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, lembaga penyedia pelayanan, wajib melakukan survei kepuasan masyarakat untuk memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki pelayanan publik dimasa akan datang dengan cara melakukan survey kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dengan mengukur Kinerja dan Mutu Pelayanan (Tabel ada di awal berita). Dari data responden sejumlah 244 yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 224 orang perempuan, rata rata pendidikan SLTA dengan metode sampling random pada bulan Juli sampai dengan 5 Nopember 2023 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki ( BIPTAK) Disperindag Provinsi Jawa Tengah mencapai nilai 91,75 Mutu pelayanan (A) dengan kategori Ukuran Kinerja Sangat Baik. Berdasarkan hasil analisa terhadap 9 unsur pelayanan tersebut, analisa tiap unsur layanan Unsur pelayanan yang mendapat nilai ikm tertinggi adalah biaya dan tarif yaitu 3,88 dengan nilai konvensi 97 ini berarti biaya retribusi jasa pelayanan di BIPTAK relatif murah dan untuk pelatihan adalah gratis atau tidak dipungut biaya. Alasan paling banyak pengguna Layanan adalah mendapat pelatihan /ketrampilan operator garmen dan Alas Kaki secara gratis dan otomatis bekerja di perusahaan. Nilai IKM tertinggi kedua adalah kompetensi pelaksana yaitu 3,80 dengan nilai konversi 95 (A) sangat baik kemudian penanganan pengaduan saran dan masukan dengan nilai konversi 92,5 (A) sangat baik. Semua pengguna layanan yang mengikuti pelatihan operator jahit dan alas kaki menyatakan puas dengan program pelatihan tersebut sesuai kompetensi yang dibutuhkan untuk bekerja di perusahaan Garmen , Alas Kaki atau bekal Wira Usaha baru.

...
BUSINESS MATCHING CENTRAL JAVA – BRAZIL UMKM LOKAL, SIAP GO INTERNASIONAL!

Semarang, 13 November 2023 – Telah dilaksanakan kegiatan Business Matching antara pelaku usaha Jawa Tengah dengan buyer dari Brazil yang digelar secara hybrid oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang berkolaborasi dengan ITPC Sao Paulo. Banyak potensi dan peluang bagi komoditas ekspor Jawa Tengah yang sudah dikenal dan bisa ditingkatkan lagi ekspornya, antara lain dengan membuka/mengembangkan pasar ekspor bagi para eksportir, maka perlu adanya informasi yang akurat berkaitan dengan permintaan, selera pasar, berikut dengan regulasi dan peraturan yang berlaku di negara-negara yang akan dituju, sehingga sangat dibutuhkan peran dari Para Perwakilan Perdagangan (Perwadag) RI, seperti Atase Perdagangan (ATDAG) dan Indonesia Trade and Promotion Center (ITPC). Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, melalui Business Matching antara Jawa Tengah dan Brazile ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah sedang berupaya untuk membantu serta mendorong para pelaku usaha/eksportir Jawa Tengah dalam memasuki pasar non traditional (Brazile), dimana dalam kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan para pelaku usaha/eksportir Jawa Tengah dengan importir/buyer dari negara Brazile dengan dibantu melalui ITPC Sao Paolo. Upaya untuk meningkatkan ekspor non migas ini sangat menjadi perhatian Pemerintah, mengingat produk-produk Jawa Tengah merupakan sektor yang memberikan nilai tambah tinggi bagi kegiatan ekonomi termasuk kegiatan ekspor. Diharapkan dengan diselenggarakannya Business Matching ini akan membuka wawasan terkait pasar di Brazile serta dapat menjembatani dalam upaya meningkatkan ekspor yang berkelanjutan di pasar Brazile. Karena pentingnya kegiatan ini, kami mengharap kepada para peserta agar bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

...
JEBOLAN EXPORT COACHING PROGRAM BERHASIL EKSPOR MANDIRI

“Evaluasi dan Penutupan Export Coaching Program Prov. Jateng” diselenggarakan di Hotel Java Heritage Purwokerto, pada Rabu (8/11).Disperindag Jateng hasilkan 13 peserta yang mampu ekspor mandiri mencapai USD 1,95 juta atau sekitar Rp 30,26 miliar. Acara dibuka langsung oleh Sekjen Kemendag RI, Bapak Suhanto didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kementerian Perdagangan, melatih sebanyak 30 pelaku usaha potensial dan orientasi ekspor, berasal dari berbagai Kab/Kota di Jawa Tengah selama 10 bulan. 13 peserta berhasil melakukan ekspor mandiri selama program berlangsung. Dari data PPEJP, program pendampingan ini yang dilakukan di 12 wilayah (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara), Jawa Tengah merupakan wilayah berperingkat tinggi dalam hal peserta yang mampu melakukan ekspor mandiri. Kepala Disperindag Jateng, menyampaikan kepeminatan dan keberhasilan pelaku usaha dalam program ECP sejak tahun 2019 sampai dengan tahun ini cukup tinggi, sehingga pada tahun 2024 direncanakan akan dilaksanakan sebanyak 2 angkatan yang akan berlokasi di Kota Semarang dan eks Karesidenan Banyumas. Pembukaan pendafataran bagi pelaku usaha yang berminat akan dimulai pada bulan Januari 2024 melalui akun instagram resmi Disperindag Jateng.

...
Jurnalis Terbaik Kominfo Tingkatkan Kualitas Informasi Disperindag Jateng

Surakarta, 3 November 2023,- Dalam upaya untuk memberikan informasi berkualitas dan menarik bagi masyarakat, kegiatan peningkatan digelar di Rumah Kriya Banjarsari Surakarta. Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kualitas berita, manajemen media sosial, dan teknik fotografi guna menghasilkan konten yang informatif dan visual yang menarik. Dalam sesi pelatihan kualitas berita, jurnalis atau pic PPID Disperindag Jateng belajar tentang etika jurnalistik, penulisan berita yang akurat dan berimbang, serta penanganan berita sensitif. Para peserta juga diajarkan teknik penyuntingan dan peninjauan fakta yang mendalam untuk memastikan informasi yang disajikan kepada publik benar dan dapat dipercaya. "Beberapa berita pada Disperindag Jateng masih bersifat laporan tugas, kedepan untuk berita harus memperhatikan pemilihan judul, pesan yang akan disampaikan, narasumber, penggunaan kata/diksi serta keselarasan kalimat" ujar Ully Fitriarti sebagai pembicara. Sementara itu, dalam pelatihan manajemen media sosial, pembicara memberikan wawasan tentang strategi publimaso melalui platform media sosial. Peserta belajar cara mengelola konten, membangun interaksi yang positif dengan pengguna, dan menganalisis data untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat melalui media sosial. Di bagian teknik fotografi, PIC PPID mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka. "Foto juga harus mewakili isi berita, pada saat dilapangan, fotografer harus punya gambaran akan tangkap foto apa saja bukan datang dengan grambyangan, contoh akan foto sambutan dan lainnya" ungkap Fahmi sebagai pembicara ke dua. Mereka mempelajari teknik Segitiga Exposure, Jenis jenis fotografi, dan EDFAT untuk menciptakan gambar yang mengesankan dan bermakna. Para peserta juga diajarkan tentang fotografi jurnalistik untuk mengabadikan momen-momen penting dengan keahlian yang diperlukan. Fahmi sebagai pembicara ke dua juga menekankan "Perhatikan object yang akan di foto, misal jangan sampai ekspresi orang yang memberi bantuan ber ekspresi tidak senang". Dalam acara pelatihan, para peserta menunjukkan hasil karya mereka melalui berita berita yang telah di publish pada web Disperindag Jateng serta konten media sosial yang telah ditingkatkan. Acara ini menegaskan komitmen PIC PPID untuk memberikan informasi yang akurat, berita yang berkualitas, dan visual yang menarik kepada masyarakat. Diharapkan, peningkatan kualitas berita, media sosial, dan teknik fotografi ini akan memberikan dampak positif, meningkatkan pemahaman masyarakat, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap informasi yang disajikan oleh Disperindag Jateng.

...
Forum Informasi Pasar Luar Negeri dan One On One Meeting Dengan ATDAG/ ITPC

“Kegiatan Forum Informasi Pasar Luar Negeri dan One on One Meeting dengan Atdag/ ITPC ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kinerja ekspor Jawa Tengah” demikian petikan sambutan Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Ibu Ratna Kawuri pada Pembukaan Kegiatan Forum Informasi Pasar Luar Negeri dan One on One Meeting dengan Atase Perdagangan/ITPC, yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Oktober 2023, bertempat di Aula lantai 5 Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya Ibu Ratna Kawuri menyatakan bahwa masih banyak diantara para eksportir yang masih mengalami kesulitan dalam memanfaatkan pasar ekspor yang potensial untuk produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan antara lain karena terbatasnya informasi terkait akses pasar, sehingga menjadi salah satu kendala bagi eksportir tersebut dalam meningkatkan ekspornya. Informasi tentang potensi dan peluang pasar merupakan ujung tombak dalam pengembangan ekspor. Dalam kegiatan tersebut bertindak sebagai narasumber adalah Perwakilan Perdagangan (Perwadag) RI di Luar negeri, yaitu: Atase Perdagangan Beijing, Tiongkok (Budihansyah); Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, Jerman (Eka Sumarwanto); dan Kepala ITPC Lagos, Nigeria (Hendro Jonatan). Para narasumber berkesempatan untuk memaparkan potensi dan peluang ekspor ke masing-masing negara akreditasinya, yang antara lain mencakup produk potensial ekspor yang diminati, strategi dalam memasuki pasar dan hambatannya, serta segala regulasi terkait perdagangan internasional yang berlaku di negara tersebut. Setelah paparan oleh para narsumber dilanjutkan dengan sesi One on One Meeting, yang merupakan wahana bagi para pelaku ekspor untuk berkonsultasi lebih jauh secara dua arah dengan para Perwadag terkait peluang ekspor bagi produk yang dihasilkan ke negara akreditasi para Perwadag. Turut hadir memberikan arahan pada kegiatan tersebut adalah Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Komisi B (Bapak H. Syarif Abdillah). Acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Kepala ITPC Barcelona, Spanyol (Ratih Supriyati), yang turut berbagi wawasan dengan para pelaku usaha dalam sesi one on one meeting. Kegiatan Forum Informasi Pasar dan One on One Meeting dengan Atase Perdagangan/ITPC ini telah dilaksanakan secara rutin oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah sejak Tahun 2018. Dengan dilaksanakan kegiatan ini para pelaku ekspor Jawa Tengah mendapatkan informasi yang menyeluruh terkait informasi pasar luar negeri, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan penetrasi pasar internasional melalui keberdaan para Perwadag. Selanjutnya Kepala Dinas menyatakan bahwa seiring dengan kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan ekspor tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus berupaya meningkatkan kinerja ekspornya. Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kinerja ekpor Jawa Tengah, antara lain dengan diselenggarakannya Forum Informasi Pasar Luar Negeri dan One on One Meeting dengan Atdag/ ITPC oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, pada hari Rabu tanggal 25 Oktober 2023. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan Forum Informasi Pasar Luar Negeri dan One on One Meeting dengan Atdag/ITPC ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kinerja ekpor Jawa Tengah. Seperti diketahui bahwa masih banyak diantara para eksportir yang masih mengalami kesulitan dalam memanfaatkan pasar ekspor yang potensial untuk produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan antara lain karena terbatasnya informasi terkait akses pasar, sehingga menjadi salah satu kendala bagi eksportir tersebut dalam meningkatkan ekspornya. Menurut kami bahwa informasi tentang potensi dan peluang pasar merupakan ujung tombak dalam pengembangan ekspor. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam rangka meningkatkan ekspor dengan mengoptimalkan penetrasi pasar luar negeri melalui keberadaan Perwakilan Perdagangan (Perwadag) RI di luar negeri. Acara ini juga merupakan wahana untuk mempertemukan pengusaha eksportir maupun calon eksportir Jawa Tengah dengan para Perwadag, melalui komunikasi dua arah dalam bentuk one on one meeting. Kepada para peserta, kami mengharap agar dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan mengikuti sampai selesainya acara.

...
Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 Tahun 2023

Pameran ini merupakan agenda rutin tahunan yang berbentuk pameran tahunan berskala internasional dan terbesar di Indonesia yang akan dihadiri pembeli dari seluruh dunia. TEI 2023 diharapkan dapat menjadi media uji pasar bagi pelaku usaha Indonesia yang baru memulai ekspor, menjajaki peluang kerja sama dengan calon pembeli, hingga mempertahankan pasar ekspor dan memperluas pasar ekspor bagi para eksportir. Keikutsertaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mendukung agenda rutin yang setiap tahun diadakan oleh Kementerian Perdagangan RI serta memberikan kesempatan kepada Para Pelaku Usaha Jawa Tengah yang berorientasi ekspor untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan berpartisipasi pada TEI 2023 guna memperluas jejaring bisnis, mempromosikan produk-produk potensinya serta meraih peluang ekspor ke pasar berskala internasional. Dalam pelaksanaan TEI Tahun 2023 pada 18-22 Oktober 2023 di ICE BSD Tangerang Jawa Tengah mendapatkan penghargaan Primaniyarta dengan Kategori "Kepala Daerah Pendukung Ekspor Daerah" yang diperoleh Kabupaten Purbalingga dimana Kepala Daerah Kabupaten Purbalingga dinilai tinggi dalam.peningkatan ekspor daerah. Harapannya hal ini dapat memacu kabupaten/kota lainnya untuk lebih meningkatkan kinerja ekspornya di daerah. Selain pameran, Disperindag Prov.Jateng juga akan mengikuti kegiatan pendukung lainnya seperti penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), konsultasi bisnis (business counseling)oleh Perwakilan Dagang RI di luar negeri, seminar internasional, serta dialog bisnis (business dialogue)dengan para Duta Besar negara sahabat. Pada tahun 2023, Disperindag Prov. Jateng menempati pada Hall Food & Beverage, hal ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk makana olahan yang merupakan ciri khas Jawa Tengah dimana secara kualitas rasa digemari dan diterima oleh pasar mancanegara. Terdapat 6 (enam) pelaku usaha Jawa Tengah dengan produk makanan olahan dimana masing-masing memiliki produk olahan makanan yang merupakan ciri khas daerah masing-masing. Secara keseluruhan keikutsertaan Disperindag Prov. Jawa Tengah dalam rangka peningkata ekspor Jawa Tengah dimana Ekspor merupakan salah satu penopang pemulihan ekonomi daerah yang dapat berdampak kepada perekonomian nasional, sehingga Disperindag Prov. Jateng tetap berupaya seoptimal mungkin mendorong pertumbuhan kinerja ekspor non migas Jawa Tengah dengan untuk terus melibatkan pelaku usaha sebagai pemangku kepentingan utama dalam sektor perdagangan yang berorientasi ekspor.

...
Peningkatan Kapabilitas SDM Pelaku Usaha Tembakau

Dalam rangka melaksanakan amanat Bapak Presiden melalui Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan RI, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor215/PMK.07/2021 Tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi DBHCHT, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pelaku Usaha Tembakau yang dilaksanakan di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pelatihan ini di isi oleh narasumber yang memiliki kompetensi di bidangnya. Materi yang diberikan pada pelatihan ini berupa pengetahuan yang dirasa perlu untuk diketahui oleh pelaku usaha tembakau. Adapun tema yang disampaikan sebagai berikut : 1. Peningkatan Kapasitas SDM; 2. Pengenalan karakter, grade, serta berbagai varietas tembakau; 3. Pelatihan proses blending tembakau serta hal-hal yang mempengaruhi kualitas hasil blending; 4. Pelatihan produksi rokok. Maksud diadakannya kegiatan Pelatihan ini adalah untuk melaksanakan amanat Menteri Keuangan melalui Permenkeu No. 215 Tahun 2022. Dana DBHCHT dalam pemanfaatannya harus bermanfaat bagi Industri Hasil Tembakau. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk dapat meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha tembakau di Jawa Tengah. Diharapkan dengan adanya kegiatan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha tembakau ini, dapat meningkatkan kapabilitas SDM pelaku usaha tembakau, sehingga kedepannya dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan SDM pelaku usaha tembakau.

...
HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) TRIWULAN III 2023 di BIPTAK

Visi dan Misi Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki BIPTAK menjadikan Pusat Pelayanan Jasa dan Pengembangan Produk Tekstil dan Alas Kaki di Jawa Tengah dengan cara meningkatkan ketrampilan sumber daya manusia (SDM) bidang Produk Tekstil dan Alas kaki di Jawa Tengah agar memiliki kompetensi siap bekerja, memberikan pelayanan jasa produk industri tekstil, produk tekstil dan Alas kaki serta m memfasilitasi peningkatan networking produsen, pemasar dan stakeholder. Berdasarkan visi dan misi tersebut dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 14 Tahun 2017 Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan survei kepada peserta Pelatihan Ketrampilan SDM Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki dan beberapa perusahaan mitra dibidang garmen dan alas kaki terhadap pelayanan yang telah diberikan BIPTAK Disperindag Prov Jateng selama Triwulan ke 3 yaitu bulan Juli sd 5 septerber 2023. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah berpendapat bahwa Pelayanan Publik yang dilakukan oleh BIPTAK Disperindag Prov Jateng akan menentukan citra dari aparatur negara. Berbagai keluhan masyarakat sebaiknya segera direspon, sebagai dasar Disperindag Prov Jateng untuk membuat kebijakan dan perbaikan kinerja pelayanan publik di masa yang akan datang karena keluhan masyarakat yang tidak segera direspon dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap kinerja aparatur pemerintah, yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat.. BIPTAK sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, lembaga penyedia pelayanan, wajib melakukan survei kepuasan masyarakat untuk memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki pelayanan publik dengan cara melakukan survey kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dengan mengukur kepuasan pengguna layanan. TABEL INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DAN ALAS KAKI ( BIPTAK ) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2023 Sumber : Hasil SKM BIPTAK PROV JATENG Dari data hasil survei terhadap 140 responden dengan metode sampling random yang dilakukan pada periode Juli sampai dengan 5 September 2023 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki ( BIPTAK) Disperindag Provinsi Jawa Tengah mencapai nilai 91,25 (A) dengan kategori Ukuran Kinerja Sangat Baik. Berdasarkan hasil analisa terhadap 9 unsur pelayanan tersebut, analisa tiap unsur layanan Unsur pelayanan yang mendapat nilai ikm tertinggi adalah biaya dan tarif yaitu 3,92 dengan nilai konvensi 98 ini berarti biaya retribusi jasa pelayanan di BIPTAK relatif murah dan untuk pelatihan adalah gratis atau tidak dipungut biaya. Alasan paling banyak pengguna Layanan adalah mendapat pelatihan /ketrampilan operator garmen dan Alas Kaki secara gratis dan otomatis bekerja di perusahaan. Nilai IKM tertinggi kedua adalah kompetensi pelaksana yaitu 3,78 dengan nilai konversi 94,50 kemudian penanganan pengaduan saran dan masukan dengan nilai konversi 93. Semua pengguna layanan yang mengikuti pelatihan operator jahit dan alas kaki menyatakan puas dengan program pelatihan tersebut sesuai untuk meningkatkan kompetensi agar bisa bekerja di perusahaan Garmen , Alas Kaki atau bekal Wira Usaha baru.

...
INFOGRAFIS PESERTA PELATIHAN KETERAMPILAN SDM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL BIPTAK

Balai Industri Produk Teksl dan Alas Kaki (BIPTAK) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Terletak di Jl. Tambak Aji Raya No.1 Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Kegiatan utama yang dilakukan yaitu Pelatihan SDM Industri Produk Tekstil dan Pelatihan SDM Operator Industri Alas Kaki sekaligus penempatan kerja ke perusahaan. Hal ini merupakan salah satu wujud untuk mendukung program pemerintah yaitu pengentasan pengangguran dan kemiskinan di Jawa Tengah, sesuai dengan Pergub Jateng no 62 tahun 2022 tentang Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Jawa Tengah. Selama tahun 2022, BIPTAK telah berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dunia industri di sektor padat karya dalam hal ini perusahaan produk teksl. BIPTAK berupaya menyediakan SDM industri tekstil yang handal, berkompeten & siap kerja. 1100 orang peserta berhasil dilatih dan 916 orang (83,27%) diantaranya berhasil ditempatkan ke perusahaan tekstil yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan 184 orang (16,73%) lainnya berhasil mendaftar secara mandiri, baik di bidang sejenis maupun sektor industri lainnya. 12 perusahaan produk tekstil yang menjadi mitra BIPTAK selama tahun 2022 yaitu : 1. PT. Mercindo Global Manufaktur (Kab. Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 20,27% 2. PT. Mas Arya (Kota Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 9% 3. PT. Bina Busana Internusa Group (Kota Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 8,2% 4. PT. Tupai Adya Mas (Kab. Boyolali) dengan alokasi peserta sebesar 5,2% 5. PT. Gagaclo (Kota Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 5,1% 6. PT. Star Fashion (Kab. Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 4,9% 7. PT. Pan Pacific (Kota Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 4,4% 8. PT. Jinlin Luggage Indonesia (Kota Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 3,3% 9. CV. Lautan Berlian Jaya (Kab. Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 3,3. 10. PT. Eclat Textile Internaonal (Kab. Kendal) dengan alokasi peserta sebesar 2,8. 11. PT. Liebra Permana (Kab. Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 2,7. 12. CV. Anugrah (Kota Semarang) dengan alokasi peserta sebesar 2,6% Seluruh peserta pelahan BIPTAK merupakan masyarakat yang berasal dari kabupaten / Kota se-Jawa Tengah dengan jumlah persentase peserta perempuan sebesar 46 tahun laki-laki sebesar 54%. Hal ini dilakukan sebagai wujud konkrit BIPTAK dalam upaya pengurangan pengangguran melalui pelatihan dan penyaluran kerja di sektor padat karya industri produk tekstil. Sekaligus menjawab kebutuhan perusahaan produk tekstil khususnya dalam hal ketersediaan SDM industri. Mengingat perusahaan produk tekstil merupakan salah satu penyumbang realisasi investasi PMA tertinggi di Jawa Tengah.

...
Anjangsana Penyuluh ke IKM Kerajinan Akar Kayu & Batik Tulis Bulu Matoh

IKM Kerajinan Akar Kayu Maju Jaya, Desa Bulu, Kec. Bulu, Kab. Rembang adalah salah satu IKM yang memproduksi kerajinan dengan bahan baku berupa akar kayu, diantaranya adalah akar kayu jati. Produk yang dihasilkan IKM Kerajinan Akar Kayu Maju Jaya adalah pembatas ruang atau sketsel, meja, kursi, hiasan dinding, souvenir dan produk lainnya sesuai pesanan konsumen. Tahun 2010, usaha kerajinan akar kayu ini diawali Suharyati dan suami ketika melihat disekitar Kab.Rembang terdapat banyak akar pohon jati yang tidak dimanfaatkan setelah pohonnya ditebang. Akar kayu tersebut kemudian diolah menjadi kerajinan bernilai seni dengan harga jual yang tinggi. Diawal usaha, agar dapat menarik pembeli, produk akar kayu yang diproduksi Suharyati dan suami dipajang dipinggir rumahnya yang berlokasi di Jl. Raya Blora - Rembang No.KM. 19, RT.3/RW.1, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Seiring waktu, mulai datang pembeli yang berminat akan kerajinan akar kayu yang diproduksinya bahkan diantaranya mampu mendatangkan pembeli dari Luar Negeri seperti Perancis dan Inggris. Saat ini, pemasaran produk kerajinan akar kayu dipasarkan melalui keikutsertaan dalam pameran yang difasilitasi Dinas maupun melalui media sosial diantaranya Instagram dan Facebook. Selain kerajinan akar kayu, Suharyati dan suami juga mengembangkan Batik Tulis Bulu Matoh untuk memberdayakan masyarakat di sekitar Desa Bulu yang masih menganggur agar memiliki penghasilan. Tahun 2017, mereka mengajak masyarakat sekitar untuk mengikuti pelatihan membatik dan kemudian menjadi pengrajin Batik Tulis Bulu Matoh. Kendala yang saat ini dihadapi oleh Suharyati dan suami dalam menjalankan usahanya adalah permodalan dan bahan baku. Dalam kesempatan penyuluhan tersebut, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan informasi permodalan yang dapat diakses oleh Suharyati diantaranya melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) Bank maupun dana CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan. Sedangkan untuk bahan baku dapat bekerjasama dengan jaringan pemasok bahan baku ataupun penggali akar kayu yang ada di Kab.Rembang ataupun Kab./Kota di Prov. Jateng maupun Kab./Kota diluar Prov.Jateng. Selanjutnya, Suharyati berharap diberikan pendampingan terkait akses permodalan ke perbankan maupun CSR perusahaan agar usaha yang dijalaninya semakin berkembang dan dapat memenuhi beragam pesanan yang datang. Selain itu, pendampingan terkait usaha juga diperlukan, khususnya dalam menghadapi persaingan harga.

...
Melestarikan Warisan Budaya Tak Benda dan Identifikasi Kebutuhan IKM Bordir

Bordir merupakan salah satu kerajinan ragam hias yang menitikberatkan pada keindahan dan komposisi warna benang yang dituangkan pada selember kain. Kerajinan bordir ini dibuat dengan alat bantu mesin jahit (mesin jahit bordir manual/ computer) dan alat-alat penunjang lain seperti gunting kain, gunting kertas, solder, jarum pentul, paku jahit, kain furing, kain kasa, pencil, penggaris, kuter, kertas karton, kertas roti, penghapus, jarum bordir, benang bordir, ring (pembidangan). Bordir icik Kudus terkenal halus dan tebal memiliki kerancang yang unik karena di kerjakan dengan mesin jahit manual sehingga pengerjaannya membutuhkan keahlian dan ketelitian serta kesabaran lebih. Kerancang itulah yang membedakan bordir Kudus dengan bordir dari daerah lain. Bordir icik sudah ada sejak 50 tahun yang lalu di sekitar menara Kudus, produksinya dilakukan oleh para ibu rumah tangga serta gadis – gadis pingitan yang tinggal di kawasan menara. Sekarang bordir Icik telah berkembang di seluruh pelosok desa khususnya di desa Karangmalang Kecamatan Gebog Kudus. Desa Karangmalang sebagai daerah Sentra Bordir khas Kudus kian berkembang dan dikenal tak hanya di dalam kota kudus tetapi di kota-kota besar di seluruh Indonesia dan mancanegara. Hj. Sa’adah salah satu IKM bodir dengan nama bordir ‘Dahlia’ desa Karangmalang RT 04/02 Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus yang dikunjungi oleh Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan menuturkan bahwa karena ingin melestarikan bordir icik kudus maka pada tahun 1988 dengan berbekal ilmu seadanya ia membuka usahanya dengan mempekerjakan satu orang karyawan. Usahanya ini tidak langsung berkembang pesat, namun Sa’adah percaya dan yakin selalu optimis bahwa usahanya ini cukup potensial untuk ditekuni dan dikembangkan. Pada tahun 2003 beliau mampu membuka showroom produk bordirnya di Jl. Sukun Raya Penganjaran Bae Kudus . Produk yang dihasilkan bordir ‘Dahlia’ kudus dipasarkan di showroom tersebut antara lain Kebaya sutra bordir, Kebaya non sutra bordir, Jilbab paris bordir, Jilbab anak bordir, Mukena bordir, Taplak meja dan Tutup gelas bordir , Sepatu bordir , Sandal bordir dan Tas bordir. Sa’adah mengungkapkan keprihatinannya bahwa untuk membuat selembar kain bordir icik khas kudus memerlukan ketelatenan, kesabaran dan keahlian khusus di setiap detail keindahan dan komposisi warna karena kerumitannya itu lah, kini jumlah penjahit bordir icik sangat sedikit dan didominasi perempuan-perempuan paruh baya pasalnya generasi muda saat ini jarang mau menekuni ketrampilan bodir icik karena kesulitanya mereka lebih suka bekerja di pabrik pabrik rokok atau pabrik lainya. Sayang Jumlah penerus yang melestarikan bordir Kudus sangat sedikit tinggal menunggu waktu punahnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan menawarkan solusi dan metode pendekatan sebagai berikut: yaitu mengenalkan generasi muda agar cinta bordir dengan mengadakan paket-paket workshop bekerja sama dengan sekolah, komunitas dan lembaga, agar mereka mau mengerti, belajar dan mencintai bordir manual yang merupakan warisan budaya asli Indonesia agar tidak punah nantinya. Warisan budaya tak benda ini perlu dikembangkan agar tidak hilang dan diakui oleh negara lain. Penyuluh juga mengusulkan jika bordir khas kudus ini dianggap penting memungkinkan dimasukan ke kurikulum pengajaran disetiap sekolah yang berbasis kejuruan yang mengajarkan teknik bordir khas kudus. Sa’adah berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas saran yang diberikan Penyuluh Perindustrian dengan harapan bisa menghidupkan dan melestarikan bordir khas kudus.

...
FORUM PENGUATAN AKSES PERDAGANGAN KE KAWASAN EROPA

Ekspor sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa, dikarenakan melalui ekspor akan menghasilkan devisa bagi Indonesia. Selain melalui kreasi, inovasi, dan peningkatan daya saing produk, dalam meningkatkan ekspor perlu adanya pemahaman dan pengetahuan tentang peluang pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia. Dalam rangka memperluas wawasan terkait pasar luar negeri khusunya ke Kawasan Eropa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menyelanggarakan Forum Penguatan Akses Perdagangan ke Kawasan Eropa pada tanggal 14 – 15 Juni 2023 bertempat di Megaland Hotel Solo, Kota Surakarta, yang dihadiri oleh 50 orang peserta dari unsur instansi pemerintah, akademisi, FTA Center, asosiasi, dan pelaku usaha. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri. Pada kegiatan tersebut dihadirkan 3 (tiga) narasumber dari Kementerian Perdagangan, masing-masing dari Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor (Ibu Suci Mahanani), Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor (Bapak Widy Haryono), dan Direktorat Perundingan Bilateral (Ibu Lusyana Halmiati). Bertindak sebagai moderator adalah Kabid Pengembangan Ekspor dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Kota Surakarta (Ibu Endang Kurnia Maharani). Turut hadir memberikan arahan pada kegiatan dimaksud adalah Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Bapak Sumanto). Dalam arahannya, Bapak Sumanto menyatakan antara lain bahwa segala bentuk pengembangan perekonomian dan pengambilan kebijakan perekonomian haruslah di dasarkan kepada sistem ekonomi pancasila, dimana setiap silanya mencerminakan bagaimana kebijakan yang harus dilakukan dalam pengembangan perekonomian. Adapun materi yang disampaikan oleh para narasumber pada kesempatan tersebut, yaitu: Proses Bisnis Perijinan Berusaah Di Bidang Ekspor Dan Impor (oleh Ibu Suci Mahanani), Pemanfaatan Perjanjian Perdagangan RI dengan Mitra Dagang di Kawasan Eropa (oleh Ibu Lusyana), dan Peluang Pasar ke Kawasan Eropa (oleh bapak Widy Haryono). Pelaksanaan kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para peserta, dengan ditandai banyaknya pertanyaan, masukan dan saran baik yang ditujukan kepada DPRD Provinsi Jawa Tengah, para narasumber, dan Dinas Perindutrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Dengan dilaksanakannya kegiatan Forum Penguatan Akses Pasar Ekspor ke Kawasan Eropa ini diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman dan wawasan bagi pelaku ekspor dan stakeholder terkait, peluang pasar ekspor, serta srategi dalam memasuki pasar tersebut. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memacu para pelaku usaha dalam meningkatkan kinerja ekspornya khususnya ke Kawasan Eropa, sehingga akan berpengaruh pula pada naiknya kinerja ekspor Jawa Tengah.

...
FGD Renstra Sektor Industri & Perdagangan

Dalam rangka membangun sinergi dan kolaborasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sektor industri dan perdagangan Provinsi Jawa Tengah, telah dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi dengan tema “Sinergi dan Harmoni untuk Akselerasi" yang dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis tanggal 7-8 Juni 2023 bertempat di Dafam Hotel Pekalongan. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, dalam sambutannya beliau menyampaikan “sektor industri dan perdagangan memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan PDRB yang cukup besar, maka pertemuan ini punya fungsi dan peran yang sangat signifikan dalam membangub sinergi”. Kegiatan diikuti oleh Kepala Dinas Kab/Kota di Jawa Tengah yang membidangi sektor industri dan perdagangan serta pejabat Eselon III/IV dan pejabat yang disetarakan dari Disperindag Prov. Jateng. Narasumber yang hadir dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Kementrian Perindustrian (Pusdatin), Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, BPKP Perwakilan Jawa Tengah, BPS Provinsi Jawa Tengah serta BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah. Beberapa hasil rumusan dalam pelaksanaan kegiatan ini diantaranya dalam rangka mengoptimalkan peran sektor industri dan perdagangan sebagai kontributor utama dalam PDRB Jawa Tengah, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk mendukung pembangunan industri dan perdagangan selaras dengan sasaran pembangunan dalam RPD 2024 - 2026 yaitu peningkatan perekonomian yang berdaya saing dan merata yang didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter serta tata kelola pemerintahan yang dinamis. Pembangunan sektor industri dan perdagangan dapat memberikan kontribusi dalam penanganan pengganguran dan kemiskinan, sehingga diharapkan Pemerintah Daerah mampu menyediakan tenaga kerja dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perdagangan, serta mendorong industri di daerah untuk berperan aktif dalam penanganan kemiskinan melalui kegiatan CSR.

...
Cikal Bakal Pelopor Ecoprint di Tuntang

Enam belas desa di kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang mempelopori ecoprint untuk penumbuhan wirausaha baru. Program penumbuhan wirausaha baru ini sebagai salah satu prioritas kegiatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint. Namun, motif yang dihasilkan oleh sistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik. Perbedaan lainnya, ecoprint tidak menggunakan alat seperti canting (alat seperti pena untuk membatik) dan bahan malam, namun menggunakan bahan yang terdapat di alam sekitar, seperti aneka dedaunan yang menghasilkan warna alami, Kemudian kain digulung dengan plastik dengan mempertahankan posisi daun agar tidak bergeser. Setelah itu diikat kencang. Tahapan selanjutnya adalah pengukusan selama 2 jam. Pengukusan ini bertujuan agar warna dasar daun keluar.Setelah proses pengukusan selaesai. Daun yang digunakan dapat ditemui hampir diseluruh wilayah sebagai ciri khas Jawa Tengah, seperti kayu secang, daun jati, daun jarak, serta daun singkong, dan bahkan dari bunga sepatu. Kain batik ecoprint yang telah jadi kemudian dapat di manfaatkan dengan dibuat berbagai macam produk yang memiliki nilai jual dan nilai seni. Produk tersebut di antaranya bisa berupa masker, tas pounch, tas Tote bag, sarung bantal, taplak meja, kerudung, pigura dan lain sebagainya. Kain batik dan produk-produk ecoprint dapat di pasarkan oleh mitra melalui media online ataupun dipasarkan offline. Dengan adanya pengabdian kepada alam berupa pengedukasian pembuatan batik ecoprint ini dapat menjadikan trobosan baru untuk membuka wirausaha di bidang ECO dan meningkatkan taraf ekonomi di wilayah kecamatan Tuntang.

...
IKM Saparo, Mengolah Limbah Kain Menjadi Produk Unik

IKM Saparo adalah salah satu IKM di Kota Semarang yang mengolah limbah kain menjadi beragam produk, diantaranya tas, topi, baju dan lukisan. Produk yang dihasilkan IKM Saparo memiliki keunikan tersendiri karena beberapa diantaranya diproses melalui proses tenun sakiori dan stencil sebelum kemudian dijahit menjadi sebuah produk jadi. Untuk limbah kain, diperoleh dari pengepul kain yang sudah bekerjasama. IKM Saparo beralamat di Jl. Karang Gawang Barat Rt.4, Rw. 14, No.17, Tembalang, Kota Semarang dan alamat instagram di Saparo.id. Jemi Nikolaus Rahangiar adalah sosok dibalik nama IKM Saparo. Dari ide-ide kreatif dan inovatif Jemi, dihasilkanlah produk dari limbah kain yang mengedepankan konsep responsible design dan upcycle. Prestasi IKM Saparo diantaranya adalah 1st winner of UNESCO World Heritage 50 ²² yang diselenggarakan oleh UNESCO dan Juara II Kategori Fashion pada Indonesia Fashion & Craft Awards (IFCA) 2020 yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Pada anjangsana yang dilakukan oleh Penyuluh Perindag Provinsi Jawa Tengah ke IKM Saparo, disampaikan berbagai informasi maupun dukungan yang dapat diperoleh oleh IKM Saparo dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah terkait minat Jemi untuk mulai memasarkan produknya ke luar negeri, diantaranya adalah informasi terkait ekspor yang dapat diperoleh dari Bidang Perdagangan Luar Negeri. Selain itu, Jemi juga dapat berkonsultasi terkait pengembangan usaha guna menembus pasar global ke Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang yang beralamat di Gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov.Jawa Tengah Lt.3 , Jl.Pahlawan No.4 Semarang.

...
Penyuluhan Bisnis Tetap Unggul Pada Ikm Olahan Makanan Bahan Baku Singkong Di Kota Magelang

Singkong, salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia selain nasi, jagung, kentang ataupun sagu, dipromosikan oleh pemerintah sebagai pengganti beras. Singkong di Desa Mangunkusumo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dilereng gunung Merapi sangat tumbuh subur. Fakta ini mendorong Penyuluh Perindustrian dan perdagangan Provinsi Jawa Tengah mengambil inisiatif melakukan penyuluhan ke IKM pengolahan singkong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi singkong, yang merupakan salah satu aset di Mangunkusumo, dan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga, serta memberikan wawasan pengetahuan baru tentang pemrosesan singkong yang memiliki nilai jual tinggi.Dengan pengolahan singkong yang lebih baik, diharapkan menjadi komoditas perdagangan baru bagi penduduk Kecamatan Dukun dan sekitarnya. Theresia Dwi Utami, seorang pengusaha perempuan yang tinggal di Grogol Rt 03 /RW 04, Desa Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kota Magelang, Jawa Tengah, pada tahun 2019 mulai menciptakan produk berbahan dasar singkong berupa kue Brownies dengan brand Brownies Telo N’Dukun. Ia berhasil membangkitkan kembali minat masyarakat kota Magelang terhadap produk olahan singkong. Brownies merupakan kue bertekstur lembut dan padat, berwarna cokelat kehitaman dan memiliki rasa khas cokelat Olahan makanan yang satu ini banyak digemari oleh masyarakat, baik dari kalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua dikarenakan dominan rasa cokelatnya yang lezat dan teksturnya yang lembut. Meskipun Brownies merupakan olahan kue yang berbahan dasar tepung terigu, oleh Dwi Utami diganti atau dimodifikasi dengan bahan singkong atau telo. Magelang memang terkenal dengan berbagai makanan tradisional hasil olahan singkong, seperti Gethuk dan Slondok. Sayangnya, kuliner-kuliner tersebut dipandang sepele oleh masyarakat Magelang sendiri. Menyadari hal tersebut Dwi Utami memulai riset tentang kuliner apa saja yang bisa diolah dari umbi-umbian ini. kepada Penyuluh perindustrian dan perdagangan Dwi Utami menuturkan bahwa singkong ternyata bisa diolah menjadi tepung berkualitas. Bahkan, jenis tepung ini bisa 100% menggantikan peran tepung terigu dalam membuat berbagai kue. Magelang memang belum memiliki produk lokal Brownies yang berkualitas. Lewat citarasa khasnya, pada awal tahun 2020, Dwi Utami mulai meluncurkan brand dan produk Brownies dengan keyakinan bahwa produknya bisa mendapatkan sambutan hangat ditengah keraguan calon pembeli akan kelezatan brownies dari tepung singkong. “Setelah mereka mau mencoba dan merasakan hampir tidak ada bedanya dengan brownies dari tepung terigu, dan malah nggak bikin eneg, kaya serat dan bebas dari kandungan gluten.,” papar Dwi Utami. Dan tak butuh waktu lama, konsumen Brownies Telo N’Dukun pun meningkat pesat, pada saat musim liburan, angka penjualan bisa mencapai 1.400 boks dalam sebulan. Dwi Utami memperkuat branding produknya dengan mengeluarkan campaign “Ngemil lebih Sehat”. Ia juga ingin konsumen dan calon konsumen tahu, bahwa dengan membeli produknya, mereka membantu melestarikan kuliner singkong dan petani serta produsen singkong lokal. Pada awalnya sebaran konsumen hanya sekitar Magelang karena Brownies Telo N’Dukun masa daya tahan produk yang tidak lama yaitu hanya memiliki ketahanan 3 – 4 hari di suhu ruang, dan 10 hari. dalam kulkas. Ekspansi pasar pun berubah jadi tantangan yang harus dipecahkan. Kemudian, muncul layanan antar yang bisa mengakomodasi kebutuhan mereka dengan harga terjangkau. ”Kami terbantu dengan adanya ekspedisi Paxel dan J&T, yang bisa mengirimkan produk ke pasar yang lebih luas secara cepat ke wilayah Yogyakarta, Solo, Klaten, Purwokerto, Semarang dan Wilayah Jagotabek. Dan hingga saat ini, penjualan kami 90% di Magelang, sementara 10% sudah bisa mengirim ke kota lain,” tutur Dwi Utami. Produk-produk menarik lainnya yang sudah diciptakan seperti Cupcake, Brownies Red Velvet, Tar telo , Brownies Cokelat dan Brownies Pandan. ,Bento Cake, Mini Tart, Brownies Chocopan dan, Nastar Telo, dan Cookies Telo. Varian yang makin beragam ini berhasil menarik pelanggan-pelanggan baru untuk menemukan produk favorit mereka. Pada tahun 2022, melalui konsep produk yang lebih sehat dan ramah lingkungan, bersama 4 orang karyawannya berhasil meluncurkan brand baru Cotelo Cassava Brownies berskala nasional dan meningkatkan omset penjualan hingga 5-10 persen. Dengan bimbingan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan, legalitas sudah dikantongi; izin PIRT , Sertifikasi Jaminan Halal dan Merek dagang, Dwi Utami yakin semua harapannya di tahun ini bisa tercapai. Penyuluh menyarankan untuk lebih memahami pengenalan cara berproduksi yang baik dan benar dengan teknologi tepat guna mesin pengolah tepung singkong, serta melakukan riset pasar agar bisa ekpansi dengan tetap berinovasi untuk mengusung makanan berbahan baku singkong menjadi peluang bisnis unggul. Theresia Dwi Utami berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas penyuluhan yang dilakukan Penyuluh Perindustrian Perdagangan dengan harapan hambatan ekpansi pasar dapat segera diatasi.

...
Penyuluhan Usaha Pada IKM Kasbi Shoes Kec. Mijen Kota Semarang

NIB atau Nomor Induk Berusaha merupakan dokumen yang wajib dimiliki oleh pelaku usaha di Indonesia. NIB (Nomor Induk Berusaha) merupakan identitas pelaku usaha apapun bentuk perusahaannya, baik itu usaha perorangan, badan usaha, maupun badan hukum. NIB (Nomor Induk Berusaha) ini juga berlaku sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), dan Akses Kepabeanan. Penyuluhan usaha pada IKM Kasbi Shoes merupakan salah satu bentuk pendampingan lanjutan dimana pada anjangsana awal Penyuluh Perindag ke Kasbi Shoes teridentifikasi bahwa Kasbi Shoes belum memiliki perizinan usaha, diantaranya NIB. Kasbi Shoes adalah salah satu IKM di Kota Semarang yang memproduksi sepatu, sendal dan produk kulit lainnya yang beralamat di Pertigaan Cangkiran- Mijen, Jl. RM. Hadi Soebeno, Mijen, Kota Semarang. Suparno selaku pemilik Kasbi Shoes menyambut baik penyuluhan yang diberikan dan berkomitmen untuk mengurus perizinan usahanya. Pendampingan usaha juga diberikan kepada Suparno saat mengakses Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) yang digunakan untuk pendaftaran izin usaha dan juga izin komersil hingga kemudian sekarang Kasbi Shoes telah memiliki NIB. Suparno mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas penyuluhan usaha yang diberikan. Selanjutnya, Kasbi Shoes berharap mendapat penyuluhan dan pendampingan terkait merek dan pemasaran melalui media sosial.

...
Persepsi Masyarakat Terhadap Balai Industri Produk Tekstil Dan Alas Kaki (BIPTAK)

Pelayanan publik oleh aparatur negara saat ini menjadi isu strategis, karena tingkat kualitas kinerja pelayanan publik akan menentukan baik buruknya pelayanan kepada masyarakat dan pada gilirannya akan menentukan citra dari aparatur negara. Berbagai keluhan masyarakat atas rendahnya kinerja pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebaiknya segera direspon, sebagai dasar untuk membuat kebijakan dan perbaikan kinerja pelayanan publik di masa yang akan datang. Persepsimasyarakat terhadap Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki ( BIPTAK ) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah akan segera direspon oleh pemerintah sehingga dapat menimbulkan citra baik terhadap kinerja aparatur pemerintah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Oleh karena itu Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah telah melakukan survei kepada peserta Pelatihan Keterampilan SDM Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki dan beberapa perusahaan mitra dibidang garmen dan alas kaki terhadap pelayanan yang telah diberikan BIPTAK selama Triwulan ke-1 tahun 2023, yaitu pada periode Januari sampai dengan Maret 2023 dengan jumlah responden sebanyak 101 orang. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, maka lembaga penyedia pelayanan wajib melakukan survei kepuasan masyarakat untuk memperoleh Indek Kepuasan Masyarakat (IKM). Peraturan ini dibuat sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki pelayanan publik dengan cara melakukan survey kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dengan mengukur kepuasan pengguna layanan. TABEL INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DAN ALAS KAKI ( BIPTAK ) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2023    NO      Unsur Pelayanan      Nilai IKM      Nilai Konversi      Mutu Pelayanan      Ukuran Kinerja      1      Persyaratan      3.78      94.5      A      Sangat Baik      2      Prosedur      3.62      90.5      A      Sangat Baik      3      Waktu   Pelayanan      3.60      90      A      Sangat Baik      4      Biaya      3.80      95      A      Sangat Baik      5      Produk   Spesifikasi Jenis Pelayanan      3.71      92.75      A      Sangat Baik      6      Kompetensi   Pelaksana      3.75      93.75      A      Sangat Baik      7      Perilaku   Pelaksana      3.78      94.5      A      Sangat Baik      8      Penanganan   Pengaduan, Saran dan Masukan      3.79      94.75      A      Sangat Baik      9      Kelengkapan   Sarana dan Prasarana      3.75      93.75      A      Sangat Baik      JUMLAH      33.58      839.5                    NILAI IKM      3.73      93.25      A      Sangat Baik      JUMLAH   RESPONDEN = 101    Dari data hasil survei Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan mengambil sampling random kemudian mengolah dan menganalisa. Diketahui Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) terhadap pelayanan di Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki ( BIPTAK) Disperindag Provinsi Jawa Tengah mencapai nilai IKM 93,25 , Mutu Pelayanan A, dengan kategori Sangat baik . Penilaian ini didasarkan atas penilaian dari 9 (sembilan) unsur pelayanan IKM terhadap Layanan BIPTAK , yang meliputi: Kesesuaian persyaratan pelayanan, Kemudahan prosedur pelayanan, Kecepatan waktu pelayanan, Kewajaran biaya/tarif pelayanan, Kesesuaian pelaksanaan dan hasil pelayanan, Kompetensi / kemampuan personil pelayanan, Perilaku petugas pelayanan Penanganan keluhan pengguna layanan, serta Kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan. Berdasarkan hasil analisa terhadap 9 unsur pelayanan tersebut, analisa tiap unsur layanan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan mengatakan bahwa Unsur pelayanan yang mendapat nilai IKM tertinggi adalah biaya / tarif yaitu Nilai IKM 95 dengan mutu Pelayanan A dengan kategori sangat baik. Hal ini berarti biaya retribusi jasa pelayanan di BIPTAK relatif murah dan untuk pelatihan gratistidak dipungut biaya apapun. Alasan paling banyak pengguna layanan adalah karena mereka mendapat pelatihan /ketrampilan operator garmen dan Alas Kaki secara gratis otomatis di tempatkan bekerja di perusahaan Garmen atau perusahaan Sepatu di wilayah Provinsi Jawa Tengah . Fasilitas peserta pelatihan adalah Training school standart Industri, Asrama, Makan Minum 3 kali sehari,Alat dan Bahan Praktek Klinik Kesehatan dan Sertifikat Pelatihan..Nilai IKM tertinggi yang kedua yaitu penangan pengaduan saran dan masukan yaitu 94,75.Hal ini menunjukan pelayanan di BIPTAK sangat responsif dan solutif didalam menangani keluhan pelanggan dan mau menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.Peryaratan, Spesifikasi Produk, Kelengkapan sarana dan prasarana, Perilaku Pelaksana dan Kompetensi Pelaksana ada pada range 3,71-3.78 dengan nilai konversi 94,50 menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap BIPTAK Disperindag Provinsi Jawa Tengah betul betul sangat Baik dengan Mutu Pelayanan A. Semua pengguna layanan yang mengikuti pelatihan operator jahit menyatakan sangat puas dan program pelatihan sesuai untuk bekerja di Industri Garmen dan Industri Alas Kaki

...
Asosiasi Penyuluh Perindag Gelar Kongres ke III di Batu Malang

Asosiasi Penyuluh Perindag Indonesia (APP Indonesia) telah melaksanakan Kongres ke III pada tanggal 15 sampai dengan 17 Maret 2023 di Singhasari Resort, Batu, Malang, Jawa Timur melalui fasilitasi dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI. Kongres sebagai kekuasaan tertinggi dalam organisasi sesuai AD/ART dilaksanakan pada saat kepengurusan periode 2020-2022 berakhir. Dibuka oleh Sekretaris BPSDMI Kementerian Perindustrian, Dadi Marhadi, Kongres III ini dihadiri oleh sekitar 80 Orang peserta kongres perwakilan dari Provinsi dan Kabupaten Se Indonesia dari Provinsi Aceh sampai Provinsi Papua. Kongres III menyepakati dan menetapkan perubahan anggaran dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) dimana kepengurusan diubah yang selama ini 2 tahun menjadi 3 tahun, selain itu juga dipilih kepengurusan baru untuk periode 2023-2026. Adapun susunan pengurus APPI periode 2023 – 2026 sebagaimana berikut : Ketua Umum Rendro Prasetyo, Ketua Bidang Organisasi Eko Nurcahyo, Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Niskha Sandriana, Ketua Bidang Kemitraan dan Hubungan Antar lembaga Herry, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Fakhrudin Hidayat, Ketua Budang Pembinaan dan Pengembangan SDM Muhammad Irwan Ferdiawan, Sekretaris Antonius Pantomy ATP, Bendahara 1 Wahyu Tri Winarni dan Bendahara 2 Melisa Komalasari. Sedangkan pembagian wilayah ditetapkan menjadi 13 cakupan kewilayahan dengan pertimbangan jumlah PFPP dan luas wilayahnya. Ke-13 wilayah tersebut yaitu Sumatera 1 ( Aceh, Sumut), Sumatera 2 (Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi) Sumatera 3 (Sumsel,Bengkulu, Kep. Babel, Lampung), Jawa Barat (Jabar, Banten, DKI Jakarta), Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan 1 (Kalbar, Kalteng, Kalsel), Kalimantan 2 (Kaltim, Kaltara), Bali Nusa 9 Bali, NTT, NTB), Sulawesi 1 (Sulbar,Sulsel, Sultra, Maluku), Sulawesi 2 (SultengGorontalo, Sulut, Maluku Utara) dan Papua (Papua, Papua Barat). APP Indonesia dibentuk untuk dapat memperkuat dan mengembangkan profesi, kompetensi, dan komitmen Penyuluh Perindag Indonesia. Selain itu juga memfasilitasi, menjembatani para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun swasta dalam menumbuhkembangkan sektor industri dan perdagangan juga meningkatkan kemampuan penyuluh perindag dalam sinergi program dengan kementerian Perindustrian dan kementerian terkait.

...
FORUM INFORMASI PASAR LUAR NEGERI DAN ONE ON ONE MEETING DENGAN ATDAG / ITPC

Ditengah perputaran arus ekonomi dunia yang cepat, canggih dan serba digital saat ini, Pemerintah terus mendorong peningkatan kinerja ekspor untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Seiring dengan kebijakan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus berupaya meningkatkan kinerja ekspornya. Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kinerja ekpor Jawa Tengah, antara lain dengan diselenggarakannya Forum Informasi Pasar Luar Negeri dan One on One Meeting dengan Atdag /ITPC oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, pada hari Selasa tanggal 7 Maret 2023. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Bertindak sebagai narasumber adalah Atase Perdagangan (Atdag) Roma – Italia; Atdag Manila – Filipina; dan Kepala Indonesia Trade and Promotion Center (ITPC) Jeddah - Saudi Arabia. Turut hadir memberikan arahan pada kegiatan dimaksud adalah Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Komisi B (Bapak Sofwan Sumadi dan Bapak Yusuf Hidayat). Masih banyak diantara para eksportir yang masih mengalami kesulitan dalam memanfaatkan potensi pasar ekspor yang potensial untuk produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan antara lain karena terbatasnya informasi terkait akses pasar, sehingga menjadi salah satu kendala bagi eksportir tersebut dalam meningkatkan ekspornya. Informasi tentang potensi dan peluang pasar merupakan ujung tombak dalam pengembangan ekspor. Forum Informasi Pasar Luar Negeri dan One on One Meeting dengan Atdag/ITPC dilaksanakan dalam rangka menjawab permasalahan tersebut. Kegiatan ini juga merupakan salah satu langkah strategis dalam rangka meningkatkan ekspor dengan mengoptimalkan penetrasi pasar luar negeri melalui keberadaan Perwakilan Perdagangan (Perwadag) RI di luar negeri. Dalam paparannya para narasumber memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai peluang-peluang pasar dari produk-produk yang dihasilkan, kondisi pembeli dan permintaan pasar, strategi dalam memasuki pasar dan hambatannya, serta segala regulasi terkait perdagangan internasional yang berlaku di negara akreditasinya, juga informasi-informasi penting lainnya. Dengan mengikuti kegiatan ini para peserta akan mendapat pengetahuan dan wasasan terkait potensi dan peluang pasar ekspor bagi produk-produk yang dihasilkan ke pasar Italia, Filipina, dan Saudi Arabia.

...
Kisah Folklor Dalam Selembar Kain Batik Muria Kudus

Folklor adalah cerita rakyat yang diwariskan secara turun menurun biasanya disebarkan secara lisan tentang kebudayaan suatu daerah. Cerita yang berkembang pada suatu masyarakat itu biasanya menjadi cikal bakal atau asul-usul suatu tempat atau adat budaya tertentu. Cerita rakyat tersebut oleh Yuli Astuti ditarik benang merah dan dituangkan dalam selembar kain batik tulis dengan merk Muria Batik kudus. Tentu bukan hal yang mudah untuk menuangkan isi dan makna folklor dalam sebuah kain, karena cerita rakyat terkadang terdapat beberapa versi, jadi sebelum menuangkan dalam kain, Yuli Astuti melakukan penelitian dengan merunut atau napak tilas, mempelajari petilasan yang masih ada dari cerita rakyat tersebut. Yuli Astuti, pemilik dari Muria Batik Kudus, yang berlokasi di RT 04, RW 02, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog , Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengangkat cerita rakyat itu dengan mengekspresikannya menjadi kain batik tulis klasik. Seperti cerita mengenai Motif Kapal Kandas, yang ditarik dari sejarah kapal kandas Dampo Awang milik Sam Pho Kong di Pulau Muria pada abad 15, karena terjadi perdebatan antara Sunan Muria (Raden umar Said) dengan Sam Pho Kong akhirnya kapal Dampo Awang kandas di Gunung Muria. Kapal tersebut membawa rempah-rempah dan obat-obatan yang sampai sekarang tumbuh subur di Gunung Muria, salah satunya adalah Parijoto. Oleh Yuli Astuti cerita Kapal Kandas itu dituangkan menjadi motif kain batik yang sangat cantik, demikian juga motif Parijoto. Motif Pakis Haji terinspirasi dari tumbuhan yang tumbuh di sekitar Gunung Muria, yang konon Sunan Muria membuatnya menjadi sebuah tongkat. Sampai saat ini kayu pakis haji diyakini oleh masyarakat bisa mengusir hama tikus, karena motif pakis haji mempunyai alur seperti ular dan ukiran seperti kaligrafi. Kudus sebagai kota kretek juga dituangkan dalam motif Batik Deorama Kretek, motif Tari Kretek, motif Merak Pelataran Beras Kecer, motif Ukir Gebyok, motif Gajah Purba, motif Jangkar, dan lain-lain. Motif-motif ini menjadi ciri khas batik klasik di Muria Batik Kudus besutan Yuli Astuti dan sudah ada 30 motif yang memperoleh HKI Namun ada yang mengganjal dan menjadi keprihatinan Yuli Astuti tentang batik tulis yang digelutinya. Yuli Astuti menuturkan Batik tulis di Kudus hampir punah karena di Kudus hanya menyisakan satu pembatik tulis ibu Nikmah. Galeri Muria Batik Kudus, yang dirintis sejak tahun 2006, juga mengalami hal serupa karena sulitnya mencari pembatik yang mau menekuni profesinya. Meskipun oleh Yuli Astuti pelatihan gratis diupayakan bahkan diberi uang saku, orang lebih memilih bekerja di pabrik rokok atau pabrik lainnya daripada membatik. Pada saat kegiatan anjangsana, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan identifikasi potensi wilayah sentra usaha Indag, dan menawarkan solusi dengan metode pendekatan sebagai berikut: yaitu mengenalkan generasi muda agar cinta batik dengan mengadakan paket-paket workshop bekerja sama dengan sekolah, komunitas dan lembaga, agar mereka mau mengerti, belajar dan mencintai batik yang merupakan warisan budaya asli Indonesia agar tidak punah nantinya. Yuli Astuti berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas saran yang diberikan Penyuluh Perindustrian dengan harapan mampu menghidupkan dan mengembangkan batik tulis.

...
Kiprah Alumni Pelatihan Jahit di BIPTAK Pada Usaha Sepatu di Kota Semarang

Kasbi Shoes adalah salah satu IKM di Kota Semarang yang memproduksi sepatu, sendal dan produk kulit lainnya yang beralamat di Pertigaan Cangkiran- Mijen, Jl. RM. Hadi Soebeno, Mijen, Kota Semarang. Suparno mengawali usahanya dari berjualan koran di Bandung, namun usahanya ini bangkrut ketika krisis moneter tahun 1997- 1998. Setelah beberapa waktu mencari pekerjaan namun tak kunjung berhasil, Suparno memutuskan untuk merintis usaha sol sepatu yang saat ini juga memproduksi sepatu, sendal dan produk kulit lainnya. Aji Bayu Sagara, alumni pelatihan jahit di BIPTAK Tahun Anggaran 2020 adalah anak pertama Suparno. Situasi Pandemi Covid- 19 membuat Aji Bayu Sagara memutuskan untuk ikut pelatihan menjahit di BIPTAK. Selesai pelatihan di BIPTAK, Aji Bayu Sagara ditempatkan bekerja di salah satu perusahaan sepatu. Setelah beberapa waktu bekerja di perusahaan, Aji Bayu Sagara memutuskan untuk kembali membantu usaha keluarga agar semakin berkembang. Pengalaman berlatih di BIPTAK dan bekerja di perusahaan tersebut memperkaya ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja Aji Bayu Sagara diantaranya ketrampilan jahit menggunakan mesin post bed single needle, mesin post bed double needle, pengetahuan material, komunikasi dan menangani keluhan. Suparno dan Aji Bayu Sagara mengucapkan terima kasih kepada Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas pelatihan yang diberikan. Semoga ke depannya, Kasbi Shoes mendapat bimbingan usaha agar Kasbi Shoes semakin berkembang.

...
Sosialisasi Pencegahan Korupsi

Maraknya tindak korupsi di lingkungan birokrasi baik pusat maupun daerah membuat citra birokrasi kita menjadi buruk dimata masyarakat dan dunia. Hal tersebut berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat atas kinerja yang telah dilakukan. Dalam beberapa kesempatan Gubernur Jawa Tengah selalu menyampaikan pentingnya menanamkan nilai moral yang tinggi dan pengawasan berjenjang untuk meminimalisasi bahkan menghilangkan tindakan korupsi di lingkungan kerja masing-masing, sehingga bersama sama mampu mengubur istilah korupsi sebagai tradisi dikalangan birokrasi khususnya di Jawa Tengah. Tindakan KKN di lingkungan birokrasi pada dasarnya selain merusak diri pribadi pelaku, juga dapat menyebabkan tidak efisiennya birokrasi dan meningkatnya biaya administrasi dalam birokrasi. Jika birokrasi telah dikungkungi oleh korupsi dengan berbagai bentuknya, maka prinsip dasar birokrasi yang rasional, efisien, dan berkualitas akan tidak pernah terlaksana. Kualitas layanan pasti sangat mengecewakan publik. Menghilangkan tindakan korupsi di sebuah lingkungan kerja bukanlah hal yang mudah, sehingga membutuhkan peran bersama dan kerjasama untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Untuk itu perlu adanya keseragaman pemahaman dan implementasi strategi yang tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam upaya membentuk keseragaman pemahaman serta untuk menguatkan nilai nilai moral sebagai pegawai pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi dilaksanakan. Kegiatan ini bermaksud untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai nilai anti korupsi kepada seluruh pegawai lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, sehingga bersama sama dapat mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dari Korupsi.

...
PENGELOLAAN USAHA BAKPIA DI KOTA SEMARANG DAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENYULUHAN

Bakpia sebenarnya berasal dari negeri China dengan namanya Tou Luk Pia yang artinya kue pia kacang hijau. Di balik sejarah dan cita rasanya yang enak, saat kita menyebut nama bakpia, akan teringat Yogyakarta. Makanan yang terasa legit jika dimakan, dikenal dengan nama pia atau kue pia . Peluang usaha bakpia ini mempunyai prospek yang sangat menjanjikan tidak hanya di Yogya saja namun sudah berkembang sampai ke Semarang. Untuk memulai usaha ini dibutuhkan modal yang relative kecil. Pengelolaan Home industri ini menggunakan manajemen sederhana, alat produksi sederhana, serta bahan baku yang murah dan mudah didapat. Yuliana, nama pemilik usaha “PIA KU” UD FADIA FOOD Semarang yang beralamat di Jl. Taman Karonsih Selatan II No.523 Ngaliyan Kota Semarang telah menggeluti usaha pembuatan bakpia sudah lebih dari 7 tahun dengan omset per hari kurang lebih 200 dos. Dengan memiliki perijinan PI-RT (Pangan Industri Rumah Tangga), “PIA KU” UD FADIA FOOD memproduksi bakpia basah dan bakpia kering dengan variasi rasa yaitu kacang hijau, coklat dan keju. Sistem pemasaran yang digunakan dengan cara konsinyasi di toko/ pusat oleh-oleh di sekitar kota Semarang. Pada saat Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan anjangsana dalam rangka identifikasi potensi wilayah dan sentra usaha Indag dan kebutuhan penyuluhan, Yuliana menuturkan bahwa manajemen usaha “PIA KU” belum berorientasi pada peningkatan kinerja usaha dan masih menjalankan usaha apa adanya sehingga orientasi pada peningkatan profit belum banyak dilakukan. Hal ini disebabkan karena manajemen yang dipakai kurang tertata rapi sehingga peningkatan usaha relative stagnan. Berdasarkan permasalahan tersebut, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan menawarkan solusi dan metode pendekatan sebagai berikut: pengenalan cara berproduksi yang baik dan benar, penggunaan tehnologi tepat guna mesin pengaduk adonan kulit dan isi bakpia serta perbaikan manajemen usaha serta menyarankan agar merek dagangnya di daftarkan. Yuliana berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas pendampingan yang dilakukan Penyuluh Perindustrian dengan harapan permasalahan pengelolaan usaha dapat segera teratasi.

...
Sosialisasi Penilaian Eksportir Tangguh Tahun 2023

Penyelenggaraan kegiatan Penilaian Eksportir Tangguh Jawa Tengah Tahun 2023, merupakan tahun ke-11, yang sempat berhenti pada tahun 2020 masa pandemi covid 19 dan tahun 2022. Kegiatan Penilaian pertama kali diadakan pada tahun 2011. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para eksportir Jawa Tengah, baik dari kalangan perusahaan kecil menengah dan besar agar selalu berusaha meningkatkan volume dan nilai ekspornya. Pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali hadir menggelar Kegiatan Penilaian Eksportir Tangguh Jawa Tengah dengan memberikan 2 (dua) kategori pemenang yaitu Kategori UKM-menengah dan perusahaan besar, masing-masing kategori ada 3 (tiga) pemenang. Jumlah peserta Eksportir Tangguh Jawa Tengah tahun 2021 sebanyak 35 (tiga puluh lima) perusahaan terdiri dari 13 perusahaan katagori perusahaan besar dan 20 perusahaan katagori kecil menengah, dan harapan kami ditahun 2023, peserta Eksportir Tangguh akan lebih banyak lagi melebihi peserta tahun sebelumnya. Melihat hasil evaluasi dari Kegiatan Penilaian Eksportir Tangguh Jawa Tengah 2021, diperoleh informasi bahwa terlepas dari kesuksesan para eksportir Jawa Tengah dalam menembus pasar luar negeri, masih ada beberapa kelemahan yang perlu mendapatkan perhatian dan motivasi yaitu adanya ketergantungan kepada buyer atau agen tertentu, serta sebagian besar perusahaan Jawa Tengah belum bisa atau belum berani menggunakan mereknya sendiri. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian, dan memberikan motifasi kepada perusahaan agar mereka lebih kuat dalam membrending produknya sehingga memiliki daya saing yang lebih dibandingkan produk sejenis dari pesaingnya. Hal inilah yang akan menjadikan keunggulan tersendiri bagi suatu perusahaan bila ingin bertanding di pasar Internasional. Selama ini dalam pelaksanaan Kegiatan Penilaian Eksportir Tangguh Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selalu menggandeng para expert (tenaga ahli) dari kalangan Akademisi, Media/Pers, dan Praktisi/Asosiasi sebagai Tim Penilai Eksportir Tangguh, agar mendapatkan hasil penilaian yang lebih komplek, independent dan dapat dipertanggungjawabkan. Tim akan melakukan seleksi kepada para kandidat hingga menentukan pemenang berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pada tahun 2023 Tim Penilai Eksportir Tangguh Jawa Tengah terdiri dari : 1. Unsur Akademisi (Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang); 2. Unsur Praktisi/ Asosiasi (KADIN Jawa Tengah); 3. Unsur Media/Pers (Suara Merdeka). Proses seleksi Eksportir Tangguh Jawa Tengah tahun 2023 telah kita awali dengan sosialisasi pada hari ini, selanjutnya ke tahap penjaringan peserta. Kemudian Tim akan menyeleksi administrasi para peserta, menilai presentasi para peserta untuk menentukan nominasi, kunjungan lapangan ke perusahaan yang telah masuk nominasi dan mementukan pemenang. Ditahap awal (sosialisasi) ini, para narasumber akan menjelaskan secara lengkap dan detail mengenai kriteria –kriteria perusahaan yang dapat direferensikan menjadi kandidat eksportir tangguh. Tujuan Kegiatan Penilaian Eksportir Tangguh Jawa Tengah tahun 2023 ini, disamping memberikan motivasi kepada Eksporir Jawa Tengah yang telah berhasil meningkatkan kinerja ekspornya, juga bertujuan mengedukasi perusahaan khususnya perusahaan kecil menengah dengan cara memberikan masukan atau saran bilamana dalam kegiatan perusahaan masih ada yang belum tepat dan perlu adanya perbaikan. Seluruh Pemenang Eksportir Tangguh Jawa Tengah tahun 2023 akan diberikan hadiah berupa trophy, piagam dan uang pembianaan. Selain itu, data para pemenang juga menjadi data base kami untuk diusulkan ke Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebagai kandidat penghargaan Primaniyarta, yang merupakan penghargaan tahunan tingkat nasional. Melihat arti pentingnya kegiatan ini, maka saya berharap kepada Bapak/Ibu yang hadir untuk bisa memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya yakni menggali informasi serta turut aktif pada sesi diskusi panel, selanjutnya meneruskan informasi tentang Kegiatan Penilaian Eksportir Tangguh Jawa Tengah tahun 2023 beserta persyaratan dan kriteria penilaian kepada eksportir di daerah bapak ibu masing-masing. Kemudian mengusulkan nama-nama perusahaan sebagai calon peserta Eksportir Tangguh Jawa Tengah tahun 2023. Kriteria penilaian akan dijelaskan saat sesi diskusi panel. Kami berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi pelaku usaha dan mampu memperluas pasar, yang pada akhirnya akan meningkatkan ekspor non migas Jawa Tengah dan membawa dampak positif bagi perekonomian Jawa Tengah.

...
HOME INDUSTRI KONVEKSI DI KAB. BATANG INI BERPOTENSI MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITARNYA

TINTA COLLECTION adalah IKM Konveksi yang memilki potensi sangat menjanjikan untuk dikembangkan, sebab sudah memiliki pelanggan tetap. Konveksi ini telah berdiri sejak tahun 2010. Hasil produksinya selalu tersalurkan sesuai dengan pesanan pelanggan. Situasi ini sangat menguntungkan bagi konveksi TINTA COLLECTION. Hasil produksi mereka tidak pernah tertumpuk dan tertahan, penyalurannya sangat lancar karena KUDUNG SRI WIDYANINGSIH, pemilik home industri tersebut, memproduksi berdasarkan pesanan pelanggan. KUDUNG SRI WIDYANINGSIH menyatakan bahwa selama menjalankan usahanya, pelanggan selalu puas dengan hasil kerjanya dan sangat jarang mendapat kritik ketidakpuasan dari pelanggan. TINTA COLLECTION memperoleh supply bahan baku sebagian besar dari pelanggan, sehingga kualitas bahan baku terjamin baik. Meskipun ada banyak konveksi baru yang muncul konveksi TINTA COLLECTION tidak gentar dengan persaingan yang ada karena sudah memiliki nama baik yang dikenal oleh pasar dan masyarakat di kabupaten Batang. Pelanggan dan Distributor baru tetap memilih konveksi yang sudah terkenal kualitas produksinya untuk diajak kerjasama. Konveksi TINTA COLLECTION memiliki potensi untuk dapat berkembang dan bersaing di dunia bisnis. Melihat kekuatan dan peluang yang ada, kehadiran konveksi ini sangat membantu masyarakat disekitar dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga, sebab para pekerja yang mayoritas ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan yang cukup besar sekitar Rp 500.000/per minggu tanpa harus mengeluarkan biaya transport ke lokasi kerja ditambah dengan jam kerja yang fleksibel. Peran Home Industri Konveksi dalam memberdayakan Rumah Tangga Masyarakat adalah sebagai wadah wirausaha yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun dibalik Potensi gemilang tersebut konveksi TINTA COLLECTION dalam menjalankan usahanya mengalami beberapa kendala antara lain merek usahanya belum terdaftar di Kemenkumham, keterbatasan pengetahuan cara menghitung harga pokok produksi yang benar dan kesulitan untuk memperoleh bahan baku kaos di Kabupaten Batang harus lari ke Semarang. Hal ini diungkapkannya pada saat Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan anjangsana dalam rangka identifikasi potensi wilayah dan sentra usaha Indag serta kebutuhan penyuluhan. KUDUNG SRI WIDYANINGSIH berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas pendampingan yang dilakukan Penyuluh Perindustrian dengan harapan kedepannya kendala usaha dapat diatasi.

...
Ujicoba Mesin Slicer dan Spinner Buatan BILK Disperindag Jateng di Desa Plataran Kab. Kendal

Desa Plataran yang terletak di Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan terutama di bidang industri makanan olahan. Salah satunya di Tangkisan yang memiliki banyak pelaku usaha pembutan sale dan keripik pisang. Usaha pembuatan sale dan keripik pisang di Tangkisan masih termasuk industri dengan skala mikro dan kecil. Usaha ini umumnya dijalankan sebagai industri rumahan dengan tenaga kerja tiga sampai empat orang dan kebanyakan belum menggunakan bantuan mesin, terutama usaha pembuatan sale pisang. Proses pengirisan bahan baku sale pisang dilakukan secara manual dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar sudah mahir sehingga kapasitas produksinya sedikit dan tidak maksimal. Kapasitas produksi menjadi semakin tidak maksimal lagi jika tenaga di proses pengirisan mengalami sakit atau ada keperluan lain. Untuk mengatasi hal tersebut Balai Industri Logam dan Kayu (BILK) Disperindag Jawa Tengah berupaya mengembangkan mesin slicer dan spinner. Sebagai langkah awal, pada tanggal 26 sampai dengan 31 Januari 2023 Fungsional Penyuluh Perindag dan Fungsional Pembina Industri BILK Disperindag Prov. Jateng melaksanakan ujicoba sekaligus survey mesin yang pernah dibuat di BILK. Pelaksanaan ujicoba dan survey tersebut dilaksanakan di IKM sale pisang “ROSA” milik Mufiddin dan IKM keripik pisang “SALENA FOOD” milik Musyarofah yang ada di Tangkisan, Kendal. Hasil survey yang didapat akan dijadikan dasar pengembangan dan penyempurnaan mesin yang sudah ada.

...
BIPTAK - PUSAT PELATIHAN MINIATUR INDUSTRI RUJUKAN PERUSAHAAN GARMEN DAN ALAS KAKI DI JAWA TENGAH

Balai Industri Produk Tekstil Dan Alas Kaki (BIPTAK) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Tengah yang terletak di Jalan Tambakaji No:1 Semarang merupakan satu satunya Pusat Training School miniatur industri yang menjadi rujukan perusahaan garmen dan alas kaki untuk melaksanakan Pelatihan berbasis Kompetensi dibidang menjahit sesuai kebutuhan perusahaan. BIPTAK berwenang melatih dan mendidik calon tenaga kerja untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan berkualitas sesuai kurikulum standar kerja industri. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah terus berusaha melakukan penyuluhan dan Pendampingan ke perusahaan dan Bursa Kerja Khusus (BKK) sampai melahirkan perjanjian kerjasama dalam bentuk MoU. Kerjasama ini merupakan upaya bersama untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang menguasai keterampilan serta sikap kerja dan atau keilmuan untuk masuk kedunia kerja industri garmen dan alas kaki. PT Mas Arya Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen sebagai salah satu Perusahaan yang mempercayakan BIPTAK sebagai tempat Training School. Selanjutnya perusahaan tersebut mengadakan MoU yang diprakarsai oleh Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Pada hari Rabu tanggal 4 Januari 2023 Memorandum of Understanding telah ditandatangani di BIPTAK Semarang. Penandadatanganan Perjanjian Kerjasama tersebut di wakili oleh Sri Purwanti selaku Kepala Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki sedangkan PT Mas Arya Indonesia di wakili oleh Sajith Danansooriya selaku General Manager. Dalam acara ini diadakan pemotongan pita di ruang pelatihan sebagai tanda Grand Opening Pelatihan tahun 2023.

...
Anjangsana Penyuluh Perindag ke IKM Double Eight Craft

IKM Double Eight Craft adalah salah satu IKM di Kota Semarang yang membuat kerajinan dari bahan perca. Pemilik Double Eight Craft, Lyna Windiarti, sebelumnya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan garmen kemudian memutuskan resign dan mulai merintis usaha di tahun 2017. Lyna Windiarti memulai usahanya dari sebuah modiste atau penjahit khusus baju wanita. Seiring berjalan usaha modistenya, limbah perca yang dihasilkan dari usaha tersebut juga semakin banyak, hal inilah yang kemudian membuat Lyna Windiarti mulai mengolah percanya secara handmade, khususnya sebagai home decor seperti Bed Cover, Table Runner, Cushion Pillow, Cover Sofa, Wall Hanging, Coaster, Placemat, dan Souvenir seperti Pouch, Totebag, dan Goodie Bag. Double Eight Craft beralamat di Jln. Sonokeling II No D59 Kel. Plamongansari Kec. Pedurungan Semarang, Jawa Tengah. Lyna Windiarti juga mulai memperluas usahanya dengan menjual produknya ke luar negeri bekerjasama dengan pihak ketiga. Saat anjangsana yang dilakukan oleh Penyuluh Perindag ke Double Eight Craft, disampaikan kepada Lyna Windiarti terkait berbagai informasi maupun dukungan yang dapat diperoleh oleh Double Eight Craft dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, diantaranya adalah pelatihan jahit di Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) bagi SDM di usahanya dan informasi terkait ekspor di Bidang Perdagangan Luar Negeri. Selain itu, Lyna Windiarti juga dapat melakukan konsultasi pengembangan usaha guna menembus pasar global ke Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang yang beralamat di Gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov.Jawa Tengah Lt.3 , Jl.Pahlawan No.4 Semarang.