ARSIP BERITA

Berikut ini adalah kumpulan Arsip Berita pada 10/2021

...
Identifikasi Kebutuhan Penyuluhan Pada Batik Widji

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang mendunia dan diakui UNESCO. Banyak pengusaha batik yang memproduksi berbagai macam motif batik dengan ciri khasnya masing-masing, diantaranya adalah Batik dari Kab.Kendal yaitu Batik Widji.  Widji Astutik, selaku pemilik Batik Widji yang beralamat di Desa Lanji RT.01/ RW.04 Kec.Patebon, Kab.Kendal, selain sudah banyak memproduksi berbagai macam motif batik tulis dan cap serta membuatkan batik sesuai pesanan, juga telah berinovasi menambahkan jenis batik olahan dengan lumpur sawah. Motif batik yang dibuat Widji Astutik memiliki filosofinya masing-masing, diantaranya adalah motif trumbu karang, curug sewu, daun Kendal lemah teles, dan lain sebagainya.  Sebagai salah satu peserta kegiatan Sosialisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas undangan dari Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal pada hari Rabu, 29 September 2021, Widji Astutik juga menyampaikan keinginannya untuk mendaftarkan inovasi batiknya yang menggunakan olahan dengan lumpur sawah. Jum'at, 15 Oktober 2021, identifikasi kebutuhan penyuluhan dilanjutkan dan menjumpai kebutuhan Batik Widji akan penyuluhan yang berkaitan dengan informasi pengolahan limbah batik yang semakin melimpah seiring banyaknya pesanan batik yang masuk dan kebutuhan media promosi serta pemasaran usahanya.  Usaha Batik Widji yang dirintis Widji Astutik sejak tahun 2011 ini, pemasarannya meliputi Kendal, Pemalang, Jogjakarta, dan Sumatera. Saat ini, Batik Widji dalam sebulan memproduksi 100 lembar kain batik dengan harga jual berkisar dari Rp. 125.000,- hingga Rp. 2.000.000,- per helai kainnya dengan penjualan langsung di workshop Batik Widji maupun menggunakan media sosial.  Widji Astutik berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah serta Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal atas bimbingan dan pelatihan terhadap usahanya. Semoga kedepan, bimbingan legalitas usaha, pengolahan limbah batik, dan pemasaran produknya berjalan lancar dan berkesinambungan seiring dengan perkembangan usahanya.

...
Forum Komunikasi Informasi dan Analisis Pasar Luar Negeri (Tahap II)

Globalisasi perekonomian membuka peluang pasar produk dalam negeri ke ranah pasar internasional secara lebih kompetitif. Di sisi lain dengan adanya globalisasi perekonomian akan membuka peluang masuknya produk luar negeri ke dalam pasar domestik. Kegiatan ekspor impor dilakukan berdasarkan kondisi dimana tidak ada negara yang benar-benar mandiri, karena satu sama lain saling membutuhkan. Banyak manfaat dengan dilakukannya ekspor bagi suatu negara, antara lain: dapat menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain, menambah devisa negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperluas lapangan kerja, memperluas pasar bagi produk dalam negeri ke dunia internasional. Peningkatan ekspor juga sangat diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah telah  menyelenggarakan  Kegiatan “Forum Komunikasi Informasi dan Analisis Pasar Luar Negeri” (Tahap II) pada tanggal 25 – 26 Oktober 2021 di Novotel Surakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalin koordinasi dan komunikasi antar para stakeholder  guna membahas segala situasi dan kondisi terkait perdagangan internasional termasuk peluang pasar ekspor dan pencarian solusi terhadap kendala/permasalahan yang terjadi. Disperindag Jawa Tengah juga merekrut tim pengkaji dari Universitas Diponegoro, guna menyusun kajian serta rekomendasi terkait perdagangan internasional di Jawa Tengah dari hasil Forum Komunikasi.Pelaksanaan Kegiatan Forum Komunikasi ini merupakan salah satu upaya strategis bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan kinerja ekspor di Jawa Tengah, sehingga  mendorong laju perekonomian agar lebih meningkat di tahun-tahun mendatang.Kegiatan Forum Komunikasi Informasi dan Analisis Pasar Luar Negeri tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, dengan menghadirkan para narasumber dari Pusat Pengkajian Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan; Free Trade Agreement Center  (FTA) Semarang; Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Tengah; Para Tim Pengkaji Perdagangan Internasional dari Universitas Diponegoro Semarang. Acara ini dihadiri peserta dari Instansi Pemerintah Kab/ Kota, Asosiasi dan Pelaku Usaha di Jawa Tengah.

...
Pendampingan Pembuatan Teknologi Tepat Guna Untuk Peningkatan Produktivitas

Sabtu, 23 September 2021. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mendampingi penutupan KKN Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) dari berbagai disiplin ilmu dengan fokus kegiatan peningkatan produksi sirup jahe "GUSPRAK" milik Agus Prakoso di Tlogosari, Kota Semarang melalui pembuatan mesin Teknologi Tepat Guna. Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) yang terdiri dari 6 mahasiswa dengan jurusan yang berbeda, yaitu : 1) Mokh. David Arisandi (Teknik Sipil), 2) Khusnul Khotimah (Teknik Komputer), 3) Rizka Savira Noor Fauzia (Teknik Kimia), 4) Fadhila Natasya Amalia (Teknik Kimia), 5) Ahnaf Fadlurrohman (Manajemen), 6) Garundanto Adam Adyatma (Hukum) dibawah bimbingan Ir. Sulistyo, M.T., Ph.D, Naintina Lisnawati, S.K.M.,M.Gizi, dan Triyono, S.H., M.Kn., serta didampingi Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah memberikan mesin Teknologi Tepat Guna kepada Agus Prakoso selaku pemilik usaha sirup jahe "GUSPRAK" untuk meningkatkan produktivitas produksi sirup jahe "GUSPRAK". Adapun mesin Teknologi Tepat Guna yang diberikan terdiri dari 2 (dua) mesin yaitu :1. Mesin Pemarut dan Pemeras Jahe2. Mesin Pengaduk Sirup Jahe  Mesin Pemarut dan Pemeras Jahe memiliki fungsi untuk melakukan pemarutan jahe sehingga jahe menjadi serbuk kecil, kemudian langsung diperas menggunakan Mesin Press dan dihasilkan adonan jahe yang halus. Mesin Pengaduk Sirup Jahe digunakan setelah tahap pemarutan dan pemerasan selesai. Setelah bahan-bahan untuk membuat sirup jahe sudah dimasukkan ke dandang, selanjutnya masuk ke Mesin Pengaduk yang berfungsi untuk mengaduk adonan sirup jahe selama kurang lebih 60 menit. Mode pengaduk bisa diatur kecepatannya (sebaiknya kecepatan dibuat konstan) sehingga adonan dapat tercampur merata. Penggunaan mesin Teknologi Tepat Guna ini diharapkan mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses produksi.

...
Melestarikan Budaya Dengan Perlindungan Hak Cipta Pada Pengrajin Batik Kalibodri Kendal

Senin, 4 Oktober 2021, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas undangan dari Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal. Pengusaha yang mengikuti kegiatan tersebut diantaranya adalah Siti Hidayah seorang pengrajin batik tulis dan cap  yang berasal dari Kalibodri, Pegandon Kendal.Siti Hidayah mulai merintis usaha pada tahun 1980 membuat renda taplak, kemudian pada tahun 1990 meningkat usahanya menjadi penjahit (garmen) dengan jumlah karyawan 8 orang. Job yang berlimpah limpah seiring berjalannya waktu jumlah karyawannya menjadi 12 orang.  Karena begitu banyaknya orderan dimana pemotongan pakaian di lakukan Siti Hidayah sendiri menjadikan dia merasa kecapekan dan jenuh sampai akhirnya jatuh sakit. Suatu hari pada tahun 2010 PKK di kecamatan Pegandon mengadakan pelatihan Batik. Karena Jiwa Seni yang mengalir dan mendorong tekat yang kuat ingin belajar membatik dan Siti Hidayah mulai menekuni dunia batik dan menemukan komunitasnya. Teknik membatik sudah di kuasi dan beragam corak warna batik di desain sendiri maka beralihlah menjadi pengrajin dan pengusaha Batik yang di beri nama BATIK SH Kalibodri.Pandemi Covid-19 yang melanda membuat usaha batiknya selama satu tahun hampir tidak ada aktivitas,  Namun Siti Hidayah tidak menyerah begitu saja, jiwa wirausahanya bangkit menjadi distributor makanan ringan. Hal ini dilakukan untuk mencukupi biaya dalam usahanya melestarikan budaya batik, menjaga kreasi, dan memadukan batik tulis dan cap dimana disetiap motif batik mempunyai arti khusus.Untuk melindungi desain ciptaannya, Siti Hidayah membutuhkan bimbingan pelatihan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual untuk didaftarkan merek dan ciptaannya karena desain-desainnya selama ini belum ada yang didaftarkan. Siti Hidayah juga sangat membutuhkan bimbingan pemasaran secara digital sebagai ajang promosi.Siti Hidayah berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah serta Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti sosialisasi Hak Atas Kekayaaan Intelektual ini sangat bermanfaat. Harapannya kedepan, bimbingan legalitas usahanya berjalan lancar, Desain produknya berkembang dan omzet penjualan usahanya membaik.(HRT)

...
SELEKSI DESIGNERS DISPATCH SERVICE BAGI PELAKU USAHA JAWA TENGAH DI SEKTOR FURNITURESELEKSI DESIGNERS DISPATCH SERVICE BAGI PELAKU USAHA JAWA TENGAH DI SEKTOR FURNITURE

Pada hari Rabu tanggal 22 September 2021, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI menyelenggarakan “Kegiatan Seleksi Designers Dispatch Service (DDS)” yang dihadiri oleh sejumlah 30 perwakilan Pelaku Usaha di Jawa Tengah (Kota Semarang, Kab.Karanganyar, Kab.Blora) yang bergerak di sektor produk furniture. Acara bertempat di GETS Hotel, Jl. MT. Haryono, Semarang tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jateng yang diwakili oleh Haryanta, SH.,MM selaku Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri. Dalam sambutannya Kepala Dinas menyatakan bahwa DDS merupakan program yang baik bagi pengembangan produk furniture di Jawa Tengah. Tujuan utama dari program ini sendiri yaitu untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global melalui desain baru yang sesuai dengan selera pasar global.Program yang mengkolaborasikan sejumlah stakeholder  yang terdiri dari unsur Pemerintah, Desainer, dan Pelaku Usaha ini berupaya untuk meningkatkan kualitas desain pengembangan produk sebagai produk unggulan ekspor Indonesia. Harapannya banyak produk furniture dari Pelaku Usaha di Jawa Tengah dengan desain menarik yang dapat bersaing secara global.Proses tahapan yang perlu dilalui oleh peserta diantaranya: kurasi pelaku usaha yang berorientasi ekspor, pendampingan desain (2-3 tahap), uji pasar, dan publikasi. Seleksi yang diselenggarakan secara full-day ini kemudian berlanjut ke proses wawancara dan kunjungan ke perusahaan untuk mendapat kandidat Pelaku Usaha yang berhak memperoleh fasilitasi pendampingan desain. Dari sejumlah 30 perwakilan Pelaku Usaha di Jawa Tengah, ditetapkan 4 perwakilan Pelaku Usaha yang perusahaannya lolos ke tahap kunjungan, selanjutnya akan disaring kembali menjadi 2 perwakilan kandidat yang berhak mendaptkan pendampingan DDS dari Tim Penilai (Desainer dan Tenaga Ahli Kementerian Perdagangan).

...
PELATIHAN EKSPOR UNTUK MENCETAK PARA EKSPORTIR BARU

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ProvinsiJawa Tengah kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan di bidang ekspor impor di daerah dengan tema “Bagaimana Memulai Ekspor”. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Disperindag Prov. Jateng dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Kemendag RI, dan diselenggarakan di Dafam Hotel Semarang pada tanggal 5 s.d 7 Oktober 2021 kemarin. Kegiatan pelatihan ekspor dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Bp M.Arif Sambodo, SE, M.Si. Dalam sambutannya beliau berharap dengan diadakannya pelatihan ini dapat memotivasi para pelaku usaha untuk melakukan ekspor produk-produk unggulannya.       Kegiatan pelatihan ekspor dihadiri oleh 30 Pelaku Usaha di bidang furniture potensi ekspor.Beberapa materi yang didapat oleh peserta (Pelaku Usaha) diantaranya meliputi: Mengenal Bisnis Ekspor; Latihan Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT); Pengembangan/ Adaptasi Produk Ekspor; Biaya dan Harga untuk Ekspor; Mencari Pembeli; serta Sharing Pengalaman Ekspor. Sejumlah materi tersebut disampaikan oleh fasilitator pengajar antara lain Calex Supriyatno W., Nurul Retno Palupi, dan Topan Anggoro.Melalui kegiatan ini para Pelaku Usaha diharapkan dapat memperoleh manfaat seperti pemahaman terkait bisnis ekspor secara lebih mendalam, serta menambah networking atau jejaring sesame Pelaku Usaha di bidang furniture. Hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu peserta mendapat informasi penting terkait pembinaan atau fasilitasi apa saja yang bisa didapatkan dariPemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah. Seperti diantaranya pembinaan pelatihan ekspor, pendampingan desain produk, keikutsertaan pada ajang pameran nasional dan internasional, hingga pendampingan Business Matching dalam rangka pertemuan B2B (Business to Business) antara Eksportir dalam negeri dengan Importir luar negeri.

...
Pendampingan Pengembangan Usaha Di Kabupaten Wonogiri

Wonogiri, 5 Oktober 2021. Membuat dan memperbaiki jala senar untuk menangkap ikan merupakan profesi Mbah Katno, salah satu warga Desa Puthuk Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Kemampuan ini diperolehnya secara otodidak. Banyak warga di sekitar hulu sungai Waduk Gajahmungkur tersebut, yang selain sebagai petani juga berprofesi sebagai nelayan penangkap ikan di waduk.  Jala yang dibuat Mbah Katno  berbahan baku jaring senar yang dibentuk kembali dan disesuaikan dengan kondisi tempat menangkap ikan. Untuk aliran air deras dan daerah pinggir danau, nelayan memakai jala kandutan, sementara untuk di tengah danau memakai jala kambangan yang ditebar sambil berperahu.   Reputasi Mbah Katno dalam membuat dan memperbaiki jala senar sudah dikenal tak hanya di Wonogiri namun juga di Kab/Kota sekitarnya, seperti Solo, Klaten, Sragen. Bahkan pernah dapat pesanan dari ibukota Jakarta. Penyuluh Perindag Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah memberikan konsultasi dan pendampingan kepada Mbah Katno untuk pengembangan usahanya, agar mendapatkan jaminan kepastian usaha dan pembinaan dari pemerintah, Mbah Katno didampingi untuk membuat NIB dan IUMK.   Tingginya minat dan permintaan jala senar membuat kebutuhan penambahan modal. Penyuluh Perindag juga memberikan bimbingan akses-akses permodalan usaha kecil. Juga akses bahan baku yang lebih terjangkau dari segi biaya dan lebih banyak variasi ukuran jala.  Penyuluh Kab Wonogiri juga memberikan bimbingan diversifikasi usaha penjualan alat-alat pancing bagi usaha Mbah Katno karena daerah tersebut juga menjadi tujuan para pemancing dari dalam dan luar kota. Diharapkan perekonomian Desa Puthuk juga berkembang sebagai Desa Wisata Nelayan, dan jala senar Mbah Katno semakin dikenal luas dan semakin berkembang.

...
Inovasi Pengusaha Perkalengan dan Identifikasi Kebutuhan Penyuluhan

Rabu 29 September 2021, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas undangan dari Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal. Pengusaha yang mengikuti kegiatan tersebut diantaranya adalah Hasanudin, seorang pengusaha perkalengan dengan produk yang dihasilkan diantaranya adalah dandang, ember dan oven.Usaha Hasanudin merupakan usaha turun temurun yang dirintis oleh orangtuanya sejak tahun 1980. Usaha yang semula hanya memproduksi kompor minyak, berkembang seiring kebutuhan masyarakat sekitar yaitu memproduksi perlengkapan rumah tangga dan pertanian. Usaha dengan bahan baku kaleng ini diberi nama Bintang Jaya. Tahun 2013, usaha ini dilanjutkan oleh Hasanudin. Pandemi Covid-19 membuat omzet penjualan berkurang hingga 70%. Namun Hasanudin tidak menyerah begitu saja, pemasaran semakin digiatkan melalui media sosial dan Hasanudin juga berinovasi dalam produk yang dihasilkan sehingga usahanya tetap bisa berjalan. Hasanudin menerima pesananan produksi mesin tepat guna, diantaranya mesin roasting kopi, mesin goreng kerupuk pasir, mixer bumbu, dan oven gas.Dalam menjalani usahanya, Hasanudin membutuhkan bimbingan pelatihan proses produksi produk perkalengan bagi tenaga kerjanya, bimbingan pemasaran dalam menghadapi persaingan, serta dukungan dalam pemasaran produk perkalengan berupa wadah khusus bagi para pengusaha perkalengan. Hasanudin juga belum mendaftarkan merk usahanya, sehingga sosialisasi Hak Atas Kekayaaan Intelektual yang diikutinya sangat bermanfaat bagi Hasanudin. Hasanudin berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah serta Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal atas bimbingan terhadap usahanya. Semoga kedepan, bimbingan legalitas usahanya berjalan lancar, inovasi produknya berkembang dan omzet penjualan usahanya membaik.

...
Forum Komunikasi Informasi dan Analisis Pasar Luar Negeri Tahap I di Kota Semarang

Guna mengembangkan ekspor di Jawa Tengah, pada tanggal 22 – 23 September 2021 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan  “Forum Komunikasi Informasi dan Analisis Pasar Luar Negeri” di Hotel Gest Semarang. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, dengan menghadirkan para narasumber dari Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Kementerian Perdagangan; Free Trade Agreement Center Semarang; Kamar Dagang dan Industri Jawa Tengah; Para Tim Pengkaji Perdagangan Internasional dari Universitas Diponegoro Semarang. Pada acara kegiatan “Forum Komunikasi Informasi dan Analisis Pasar Luar Negeri” ini dihadiri peserta dari Instansi Pemerintah Kab/ Kota, Asosiasi dan Pelaku Usaha di Jawa Tengah.Kegiatan ekspor impor dilakukan berdasarkan kondisi dimana tidak ada negara yang benar-benar mandiri, karena satu sama lain saling membutuhkan. Globalisasi perekonomian membuka peluang pasar produk dalam negeri ke ranah pasar internasional secara lebih kompetitif. Di sisi lain dengan adanya globalisasi perekonomian akan membuka peluang masuknya produk luar negeri ke dalam pasar domestik.Banyak manfaat dengan dilakukannya ekspor bagi suatu negara, antara lain: dapat menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain, menambah devisa negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperluas lapangan kerja, memperluas pasar bagi produk dalam negeri ke dunia internasional. Peningkatan ekspor juga sangat diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Guna lebih meningkatkan kinerja ekspor Jawa Tengah, perlu adanya upaya strategis dari segenap pihak termasuk adanya peran serta Pemerintah Daerah guna mendorong laju perekonomian agar lebih meningkat di tahun-tahun mendatang. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendorong peningkatan ekspor di Jawa TengahSelain itu perlu juga adanya koordinasi dan komunikasi antar para stakeholder guna membahas segala situasi dan kondisi terkait perdagangan internasional termasuk peluang pasar ekspor dan pencarian solusi terhadap kendala/permasalahan yang timbul. Kegiatan  “Forum Komunikasi Informasi dan Analisis Pasar Luar Negeri” ini dilaksanakan dengan harapan agar terjalin komunikasi yang efektif antar para stakeholder  dalam menghadapi segala kondisi dan permasalahan terkait perdagangan internasional di Jawa Tengah beserta solusi yang akan ditempuh. Dalam melaksanakan kegiatan ini kami merekrut tim pengkaji dari Universitas Diponegoro, yang akan menyusun kajian serta rekomendasi terkait perdagangan internasional di Jawa Tengah dari hasil Forum Komunikasi ini.

...
Penanganan Permasalahan Perdagangan Luar Negeri di Bidang Ekspor Produk Industri Kehutanan (Furniture)

Disperindag Prov Jateng bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI menyelenggarakan “Focus Group Disscussion (FGD) Penanganan Permasalahan Perdagangan Luar Negeri di Daerah” dengan tema Penanganan Permasalahan Perdagangan Luar Negeri di Bidang Ekspor Produk Industri Kehutanan (Furniture) yang diadakan pada hari Selasa  14 September 2021 di Hotel Gets Semarang.Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Perindag Prov Jateng. Dengan menghadirkan para narasumber dari Kementerian Perdagangan RI (Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan dan Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor); Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Acara kegiatan “Focus Group Disscussion (FGD) Penanganan Permasalahan Perdagangan Luar Negeri di Daerah”  dilaksanakan secara Offline / Online dan dihadiri peserta dari Instansi Pemerintah, Perbankan, Akademisi, Asosiasi dan Pelaku Usaha di Jawa Tengah.Kegiatan perdagangan internasional merupakan salah satu sektor utama penggerak perekonomian nasional dan pendukung kegiatan pembangunan nasional di bidang ekonomi. Hal yang menjadi prioritas dalam kegiatan perdagangan internasional tersebut adalah pengembangan ekspor non migas dan pengelolaan impor yang efektif. Dengan mewabahnya Pandemi Covid-19 membuat banyak negara mengalami pelemahan ekonomi dan perdagangan termasuk perdagangan internasional, tak terkecuali Indonesia, yang pada akhirnya berimbas juga ke Jawa Tengah.Dalam rangka mendorong kinerja ekspor kayu, produk dari kayu dan perabot penerangan rumah, banyak hal yang yang telah dilakukan oleh Pemerintah, antara lain dengan diterbitkannya keputusan bersama antara Menteri Kehutanan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 1132/KPTS-II/2001 dan 292/MPP/Kep/10/2001 tentang Penghentian Ekspor Kayu Bulat/Bahan Baku Serpih. Pertimbangan diterbitkannya Keputusan Bersama tersebut adalah untuk meningkatkan daya saing produk nasional, pengendalian eksploitasi sumber daya alam, pelaksanaan konvensi internasional terkait kesehatan, keamanan, keselamatan, lingkungan dan moral bangsa (K3LM), serta menjaga ketersediaan bahan baku untuk kebutuhan pasar di dalam negeri.Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sumber daya alam yang melimpah. Hal ini merupakan suatu kelebihan yang harus dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia dan menjadi peluang untuk kegiatan ekspor, khususnya di bidang furniture. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah salah satu Negara penghasil kayu terbesar di dunia. Di Jawa Tengah terdapat cukup banyak pelaku industri furniture antara lain di Kabupaten Jepara, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan di Wilayah Solo Raya.Tidak bisa dipungkiri dalam melakukan ekspor produk furniture terkadang dijumpai berbagai permasalahan, antara lain ketersediaan bahan baku, selain itu akibat pandemi Covid-19 ini permasalahan yang muncul adalah kelangkaan kontainer serta membengkaknya ongkos pengiriman barang, dan mungkin masih banyak lagi yang lainnya. Kegiatan Focus Group Disscussion (FGD) Penanganan Permasalahan Perdagangan Luar Negeri di Daerah ini dilaksanakan guna melakukan koordinasi dalam rangka penyelesaian permasalahan perdagangan luar negeri (ekspor dan impor) khususnya produk furniture. Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan ini akan diperoleh informasi yang lengkap dan komprehensif terkait pelaksanaan kebijakan perdagangan luar negeri di jawa tengah terutama produk furniture.