IKM Craftonesia: Menjalin Asa dalam Karya
Semarang, 22 Juli 2024 Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan anjangsana ke IKM Craftonesia, sebuah industri kecil menengah yang memproduksi berbagai produk kerajinan anyaman kertas koran. IKM Craftonesia beralamat di Jl. Prof. Soedarto, Gg. Bulusari I No. 14E, Rt.02/Rw.03, Tembalang, Kota Semarang. Anjangsana kali ini juga bertujuan untuk mendampingi mahasiswa magang KKU (Kuliah Kerja Usaha) dari STIE Semarang agar mereka dapat lebih mengenal dunia usaha secara langsung.
IKM Craftonesia didirikan oleh Piliani Ernawati, yang akrab disapa Pili, sejak tahun 2021. Pili awalnya berkecimpung di dunia kuliner, namun ketika pandemi Covid-19 melanda, usaha kulinernya mengalami penurunan drastis. Situasi ini memaksa Pili untuk mencari ide usaha lain yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Akhirnya, pilihannya jatuh pada usaha kerajinan anyaman kertas koran. Produk-produk yang dihasilkan Craftonesia berbasis konsep zero waste, menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan yang juga tahan air. Selain itu, setiap produk sudah dilapisi bahan food grade, menjadikannya aman untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan.
Craftonesia menawarkan berbagai macam produk, termasuk fashion, aksesori, dan dekorasi. Produk-produk ini dipromosikan melalui media sosial Instagram di akun @craftonesia.id dan berbagai pameran yang diadakan oleh dinas terkait maupun pihak swasta. Tidak hanya itu, Craftonesia juga aktif berpartisipasi dalam workshop dan pelatihan mengenai pengolahan dan pemanfaatan limbah kertas, sehingga turut berperan dalam edukasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Dalam hal legalitas, IKM Craftonesia telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan merek dagang Craftonesia sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Produk-produk Craftonesia tidak hanya diminati di pasar dalam negeri, tetapi juga telah merambah pasar internasional. Produk-produk ini sering dijadikan cinderamata dan juga dipamerkan di berbagai pameran internasional, yang membantu memperluas jangkauan pasar Craftonesia.
Namun, seperti banyak usaha lainnya, Craftonesia juga menghadapi berbagai kendala. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Pili adalah kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang terampil untuk menganyam, terutama saat menerima pesanan dalam jumlah besar. Untuk mengatasi kendala ini, direkomendasikan agar Pili berkolaborasi dengan pengrajin anyaman di berbagai daerah, seperti Sentra Anyaman Bambu Wonogiri, Sentra Anyaman Pandan Kebumen, dan Kampung Pengrajin Anyaman Bambu di Semowo, Pabelan, Kabupaten Semarang. Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan kualitas produk tetap terjaga.
Visi Pili untuk Craftonesia adalah terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dengan mengolah limbah kertas menjadi produk yang bernilai tinggi. Pili juga memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan masyarakat sekitar melalui pelatihan dan pembukaan lapangan pekerjaan baru. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, IKM Craftonesia membuktikan bahwa limbah kertas koran dapat diubah menjadi karya seni yang bernilai ekonomi tinggi, memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk terus berinovasi dan peduli terhadap lingkungan.