ARSIP BERITA

Berikut ini adalah kumpulan Arsip Berita pada 04/2024

...
Sosialisasi Kelembagaan, Tata Cara Pendaftaran dan Pembatalan LPKSM

Setelah adanya gempuran Covid-19, kini perekonomian Indonesia telah bangkit dan tumbuh dengan sangat pesat. Dengan tidak adanya lagi pembatasan-pembatasan, perekonomian tumbuh 5.04% di tahun 2023, dimana 53.18%-nya didukung oleh konsumsi rumah tangga atau konsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Berbagai sektor ekonomi bangkit, para produsen dan pelaku usaha mulai menunjukkan geliatnya untuk menjajakkan produknya. Dan disaat bersamaan, penjualan online juga tumbuh menjadi salah satu cara yang digemari masyarakat untuk berbelanja. Dengan berbagai cara, para pelaku usaha berlomba-lomba untuk menarik hati para pembeli/konsumen. Di sinilah, konsumen dituntut untuk lebih berhati-hati dalam berbelanja. Karena pada prakteknya banyak terjadi ketidakadilan atas pemenuhan hak dan kewajiban antara konsumen dengan pelaku usaha, sehingga kedudukan antara konsumen dan pelaku usaha menjadi tidak seimbang dan konsumen menjadi pihak yang sering kali dirugikan atau berada pada posisi yang lemah. Negara telah berkomitmen terhadap Perlindungan Konsumen di Indonesia yang diatur dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Pada Pasal 44 Ayat 2 disebutkan bahwa Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam mewujudkan Perlindungan Konsumen. Lebih lanjut dijelaskan bahwa LPKSM bertugas untuk membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya. LPKSM diharapkan untuk mengambil bagian dalam Perlindungan Konsumen, yaitu demi perwujudan peningkatan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen saat bertransaksi, serta konsumen untuk mendapatkan bantuan perlindungan hukum atas haknya saat merasa dirugikan oleh pelaku usaha.

...
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

SURABAYA – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana berhasil mendulang berbagai penghargaan dari berbagai instansi selama menjalankan roda pemerintahan. Sejak memimpin Pemprov Jateng pada 5 Septmber 2023 hingga kini, ia sudah menerima sebanyak 10 penghargaan dari berbagai instansi. Teranyar, pada Kamis, 25 April 2024 Pemprov Jateng menerima Peringkat Ke-2 hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) Tahun 2023. Pada evaluasi itu, Pemprov Jateng mendapatkan skor 3,6791, dengan status kinerja tinggi. Prestasi ini, didasarkan pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi Tahun 2022. Penghargaan diberikan Mendagri Tito Karnavian kepada Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana pada Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28 di Balaikota Surabaya, Kamis, 25 April 2024. Nana Sudjana mengatakan, mendapatkan penghargaan EPPD adalah prestasi yang membanggakan. Pasalnya, LPPD menjadi sumber informasi utama dalam melakukan EPPD. Sebab, laporan itu mencakup capaian kinerja makro yang meliputi indeks pembangunan manusia, angka kemiskinan, angka pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS. Pada 2023, IPM Jateng berada di angka 73,39 atau naik 0,81?ri tahun 2022. Pada Maret 2023, angka kemiskinan Jateng 10,77% atau turun 0,21% dibandingkan periode September 2022. Untuk angka pengangguran, BPS mencatat pada Agustus 2023 sebesar 5,13%. Angka tersebut mengalami penurunan, dibanding Agustus 2022 yang sebesar 5,57%. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi Jateng tahun 2023, mencapai 4,98%. "Kita harapkan dengan predikat ini, bisa diikuti juga oleh kabupaten/kota lain," tuturnya usai menerima penghargaan. Selain Pemprov Jateng, Kemendagri juga memberikan pengharagaan kepada 6 enam kabupaten/kota di Jateng. Dua kota yang meraih penghargaan EPPD adalah Kota Surakarta (peringkat 2) dan Kota Semarang (peringkat 5). Sementara 4 kabupaten lainnya meliputi Wonogiri (peringkat 3), Wonosobo (peringkat 9), Banyumas (peringkat 10) dan Klaten (peringkat 15). EPPD merupakan evaluasi yang dilakukan pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam kesempatan itu, Nana menandaskan, prestasi yang diraih harus diiringi dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat. "Penghargaan ini tentunya kami dedikasikan kepada para kepala OPD dan juga kepada para karyawan atau PNS Jateng. Dan hal ini kita harapkan untuk menambah motivasi ataupun meningkatkan kinerja Provinsi Jateng menjadi yang lebih baik," kata dia. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, penilaian EPPD tidak hanya dilakukan dari unsur Kementerian Dalam Negeri. Penilaian juga dilakukan oleh panel, yang anggotanya merupakan gabungan dari unsur pemerintah. "Termasuk dari Sekretariat Militer juga mengecek, dan kemudian diikuti juga oleh pihak-pihak eksternal, baik akademisi dan lembaga-lembaga internasional yang ada di Indonesia yang kredibel, yang mereka tidak bisa untuk diintervensi," paparnya. Mengingat proses penilaian yang cukup panjang dan objektif, Tito menyampaikan, pemerintah daerah sudah semestinya boleh berbangga. Pihaknya - pun menyampaikan selamat kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota yang berhasil meraih prestasi teesebut. "Sesuai dengan prinsip reward and punishment dalam menciptakan iklim kompetitif antar semua kepala daerah, saya harap pemberian penghargaan ini akan dapat betul-betul membangkitkan motivasi rekan-rekan untuk berkompetisi secara positif," pungkasnya. Berikut adalah sederet Pengharagaan Yang Diterima Pemprov Jateng era Kepemimpinan Pj Gubernur Nana Sudjana: 1. Pelaksana Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terbaik dari Badan Pangan Nasional RI September 2023 2. Penghargaan Pengukuran Indeks Maturitas Nilai Dasar, Kode Etik dan Perilaku (NKK) ASN dari Komisi ASN pada September 2023 3. Penghargaan Alokasi Insentif Fiskal atas keberhasilan penurunan stunting dari Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin 8 Oktober 2023 4. Penghargaan JDIH Terbaik dari Kementerian Hukum dan HAM pada 12 Oktober 2023 5. Dukcapil Prima Award Kategori Kolaboratif dari Menteri Dalam Negeri 24 Oktober 2023 6. Penghargaan Insentif Fiskal Kategori Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dari Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin pada 9 November 2023 7. Penghargaan Pembina HAM Terbaik dari Kementerian Hukum dan HAM pada 10 Desember 2023 8. Penghargaan Provinsi Terinformatif dari Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin pada 19 Desember 2023 9. Penghargaan Baznas Awards 2024 Kategori Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik dari Baznas RI pada 29 Februari 2024 10. Peringkat II Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2023 dari Kemendagri pada 5 April 2024

...
Fasilitasi Pasar Murah Jelang Hari Raya di Kota Pekalongan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan menggelar pasar murah di Lapangan Mataram, Jumat 5 April 2024. Keberadaan pasar murah bertujuan untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokok dan stabilisasi pasokan serta harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Idul Fitri 1445. Kepala @disperindagjateng @ratna.kawuri menyampaikan bahwa di tahun ini, harga-harga pokok masih fluktuatif terutama beras. Dengan kegiatan seperti ini, merupakan sebuah bentuk upaya strategis dalam rangka untuk pengendalian inflasi khususnya di wilayah Kota Pekalongan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menghadapi inflasi, berupaya melakukan tindakan yang meliputi dua aspek yakni bagaimana caranya mengurangi beban masyarakat dengan salah satu bentuk kegiatannya berupa pasar murah maupun sembako murah serta berusaha untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Dalam Pasar Murah kali ini, kebutuhan sembako dijual secara paket yang berjumlah 500 paket berupa beras 5 kilogram, gula 1 kilogram, dan minyak 1 liter dengan harga Rp 85 ribu. Selain itu, terdapat 1.000 kantong beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) 5 kilogram yang dijual dengan harga Rp 52 ribu, dari Bulog serta tersedia juga beras premium. Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, H Achmad Alf Arslan Djunaid menyampaikan pasar murah memang menjadi agenda tahunan diantaranya membantu mengurangi beban warga. Karena menjelang Lebaran memang seringkali terjadi kenaikan harga, terutama untuk sembako. Beberapa dinas di lingkungan Pemkot Pekalongan sudah beberapa kali menggelar bazar Ramadan atau pasar murah, hal ini mendapat respon positif, masyarakat meminati untuk berbelanja, karena harganya lebih murah dari harga pasaran. Yang paling penting Walikota Pekalongan meminta masyarakat tidak perlu panic buying, atau aksi memborong. Manfaatkan pasar murah ini, yang tentunya bisa membantu meringankan pemenuhan kebutuhan warga masyarakat, jelang Lebaran.