ARSIP BERITA

Berikut ini adalah kumpulan Arsip Berita pada 01/2022

...
PENYULUHAN STANDARDISASI INDUSTRI DAN RESTRUKTURISASI MESIN PERALATAN IKM

PT BRS Zamzami Metalindo merupakan badan usaha perseroan yang dibentuk oleh 3 IKM Knalpot Purbalingga. Adalah Ria Ayu Wardani, Badru Salam Syah dan Sandi Nur Sasongko, pengusaha muda yang memiliki visi kedepan untuk menghadapi tantangan disrupsi teknologi industry otomotif yang beralih ke EV (Electric Vehicle) atau mobil listrik dengan misi menjadi pemasok tier 1 industri otomotif nasional. Peluang tersebut sangat terbuka lebar sesuai dengan peta jalan industri otomotif nasional dan peta jalan pengembangan Industri KBL-BB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai), dimana dalam peta jalan tersebut diatur skema peningkatan nilai TKDN melalui pendalaman manufaktur secara bertahap hingga 2030 dengan melibatkan sebanyak-banyaknya pelaku industri komponen lokal pada proses bisnis pembuatan ekosistem industri kendaraan listrik.  Menurut Ria selaku Direktur, PT BRS Zamzami Metalindo telah menjalin kemitraan sebagai pemasok PT SAS Autopart sebagai tindak lanjut Program ProATPM yang digagas Asosiasi Pengrajin Knalpot Purbalingga (Apik Bangga) dan Yayasan Dana Bakti Astra (YDBA) Tegal. Prospek selanjutnya menjadi pemasok AHM meskipun baru Tier 3, diharapkan dengan sertifikasi ISO 9001:2015 nantinya dapat tercapai menjadi pemasok Tier 1.ISO 9001:2015 atau Sistem Manajemen Mutu merupakan salah satu hal penting yang diperlukan dalam kegiatan operasional. Manajemen mutu memberikan jaminan barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standard, hal yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam menentukan pilihan untuk pemasok kebutuhan produksinya. Penerapan dan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 diajukan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melalui Bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen.  Terkait proses penerapan dan sertifikasi tersebut Penyuluh Perindag Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Purbalingga telah melakukan identifikasi awal kesiapan PT BRS Zamzami Metalindo, baik dari aspek legalitas badan usaha, profil manajemen maupun teknologi. Selanjutnya memastikan komitmen yang kuat serta prospek keberlanjutan usaha, suatu hal yang penting dikarenakan penerapan sistem manajemen mutu harus terus berfokus kepada perbaikan yang berkelanjutan guna meningkatkan kemampuan menciptakan nilai.  Dari aspek kesiapan teknologi, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan akan memberikan pendampingan program Restrukturisasi Mesin Peralatan. Program apresiasi pemerintah terhadap IKM yang berinvestasi pada mesin peralatan untuk meingkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas produksinya berupa reimburse hingga 40% dari nilai investasi untuk produk mesin peralatan dalam negeri.   PT BRS Zamzami Metalindo akan menjadi pionir bagi industry knalpot Purbalingga lainnya untuk terus berkembang menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan teknologi.Peran serta dinas terkait dibutuhkan agar pionir ini menjadi perusahaan champion dan contoh sukses bagi industry knalpot Purbalingga lainnya.

...
Identifikasi Potensi dan Kebutuhan Penyuluhan pada IKM Abon Lele di Kabupaten Semarang

Perkembangan olahan pangan di tanah air saat ini berkembang pesat. Salah satu olahan pangan yang inovatif adalah abon lele. Abon merupakan olahan pangan yang praktis dan enak untuk dijadikan lauk bersama nasi atau dijadikan isian berbagai macam jajanan. Olahan pangan yang berasal dari suwiran daging ini sangat digemari oleh semua kalangan umur dari anak-anak hingga dewasa. Selain berbahan dasar daging sapi atau daging ayam, abon saat ini juga dibuat dari berbagai acam ikan antara lain : tengiri, tuna, udang, belut, dan lele.  Ikan lele sebagai salah satu bahan baku abon dipilih selain karena rasanya yang enak dan gurih  serta kandungan gizinya yang tinggi, harganya juga jauh lebih murah dibandingkan daging sapi atau daging ayam. Dengan mengolah ikan lele menjadi abon akan meningkatkan nilai tambah ikan lele secara ekonomis. Salah satu pelaku usaha pembuatan abon lele adalah Winarti dan suaminya Maryantanto. Usaha yang sudah digeluti sejak tahun 2018 terletak di wilayah Kelurahan Candirejo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.  Selain abon, produk lain yang dihasilkan berupa keripik kulit lele. Kripik kulit lele sebagai hasil sampingan pembuatan abon lele banyak diminati oleh konsumen. Dengan dibantu dua orang karyawan, Maryantanto mengaku  bisa memproduksi abon lele sampai dengan sepuluh kilogram  dalam waktu satu minggu yang dipasarkannya secara langsung dan melalui online. Selama menjalankan usahanya, Maryantanto mengalami beberapa kendala antara lain pengurusan perijinan berupa PIRT, pendaftaran merek dan pengadaan bahan baku berupa ikan lele yang pada saat ini dirasa semakin susah. Hal ini diungkapkannya pada saat tim Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan anjangsana beberapa waktu yang lalu dalam rangka identifikasi potensi wilayah dan sentra usaha indag serta kebutuhan penyuluhan.  Untuk membuat abon dibutuhkan bahan baku ikan lele ukuran besar dengan berat setengah sampai satu kilogram per ekor. Jika ukuran dibawah itu, maka akan kesulitan pada proses pemisahan daging dengan kulit dan tulang. Selain itu daging yang didapatkan akan kurang karena banyak bagian yang terbuang. Maryantanto menambahkan, dibutuhkan kurang lebih dua puluh lima kilogram ikan lele ukuran besar per minggu untuk memenuhi kebutuhan produksinya.  Memperhatikan kendala yang dihadapi tersebut di atas, dibutuhkan peran serta unsur-unsur pembina baik pemerintah maupun swasta untuk membantu mengatasi dan mengembangkan usaha mereka. Pemenuhan kebutuhan bahan baku berupa ikan lele perlu diupayakan untuk mempertemukan antara pelaku usaha abon lele dengan pemasok atau peternak lele yang banyak terdapat di Kabupaten Demak dan Boyolali. Selain itu, pendampingan pengurusan perijinan dan merek juga perlu dilakukan.  Maryantanto berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah atas anjangsana yang dilakukan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan ke lokasi usahanya sehingga kedepannya kendala usaha dapat berkurang.

...
Identifikasi Kebutuhan Penyuluhan Perijinan, Merek dan Mesin TTG Pada IKM

Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, meliputi daging, telur dan susu. Telur dan daging unggas merupakan sumber protein hewani yang banyak digemari, mudah dijangkau, dan murah harganya dibanding daging ruminansia (daging sapi, daging kambing).  Ady Nuryanto, pemilik usaha Dapoer Yuki menangkap peluang usaha dalam penyediaan daging unggas dengan memulai usaha pemotongan unggas (ayam, entog, bebek) dan pengolahannya (bumbu rica-rica, digoreng, dibakar, ungkep). Usaha ini dimulainya sejak tahun 2018 dan mendapat sambutan cukup baik sehingga usahanya terus berkembang hingga kini. Permintaan terus meningkat terutama saat hari raya.   Saat ini, Ady Nuryanto belum mendaftarkan merek usahanya dan ijin yang dimiliki baru berupa Ijin Usaha Mikro. Dalam menjalankan usahanya, proses yang memakan banyak waktu adalah proses pencabutan bulu unggas. Ady Nuryanto cukup kewalahan dalam menangani proses ini terutama saat pesanan  melimpah. Hal ini menjadi salah satu point dalam identifikasi kebutuhan penyuluhan selain perijinan usaha dan merek, yaitu mesin teknologi tepat guna berupa mesin pencabutan bulu unggas agar setelah proses pemotongan, unggas dapat langsung masuk ke mesin pencabutan bulu unggas tanpa harus dicabut secara manual seperti yang selama ini dilakukannya.  Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah memberikan gambaran proses perijinan, pengurusan merek dan pembuatan mesin pencabutan bulu unggas sekaligus menginformasikan  layanan Klinik IKM di Dinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiJawa Tengah serta layanan teknis pada Balai Kemasan dan Industri Kreatif serta Balai Industri Logam dan Kayu sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah yang dapat dijadikan tempat konsultasi bagi usahanya.  Ady Nuryanto berharap agar Dapoer Yukie mendapat penyuluhan dan bimbingan usaha secara berkesinambungan agar  usahanya semakin berkembang, mampu bersaing dengan usaha sejenis lainnya dan daerah pemasaran usahanya semakin luas.

...
Identifikasi Permasalahan Pada Usaha Kaos Lukis

Kaos lukis merupakan sebuah karya seni yang diterapkan di atas media kaos atau t-shirt dan dilukis dengan alat dan bahan seperti layaknya melukis pada umumnya di atas kanvas, hanya berbeda jenis media dan catnya. Kaos lukis atau disebut t-shirt painting sudah menjadi tren sendiri di segala kalangan dari anak-anak sampai ke orang tua. Kaos lukis ini juga cocok untuk pria maupun wanita karena kaos lukis ini bersifat universal. Bagi yang berminat membuka usaha kecil-kecilan, kaos lukis ini merupakan usaha yang cukup menjanjikan bagi setiap orang yang mau membuka usaha ini.  Hal tersebut dikarenakan relatif tidak membutuhkan modal banyak, namun bisa menghasilkan sesuatu yang unik dan menarik. Sehingga memiliki daya jual yang cukup tinggi. Umumnya kaos lukis mempunyai banyak variasi dalam bentuk dan motifnya. Misalnya ada kaos lukis bermotif lukisan karikatur, batik, bunga, pemandangan dan sebagainya.  Peluang usaha ini ditangkap juga oleh Faesal Budiharso, yang berlatar belakang seniman lukis. Dari tempat tinggalnya di Perumahan Bumi Prayudan Magelang menampilkan karya-karyanya, dengan merk tangan obah. Usaha ini digelutinya sejak 2016 dengan melukis di atas tas. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan identifikasi permasalahan pada usaha tersebut. Dari hasil identifikasi ditemukan permasalahan ketersedian bahan kaos. Hal ini terjadi karena produk yang dihasilkan tidak bersifat masal, unik dan spesifik. Maka saran solusinya adalah pertama membantu mencari industri pemasok kaos yang sifat pesanannya tidak masal, kedua membantu memproduksi sendiri kaosnya.  Faesal Budiharjo sangat berterima kasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melalui Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan atas bimbingan terhadap usahanya. Semoga usaha kaos lukis atau t-shirt painting yang dijalaninya akan terus berkembang seiring meningkatnya apresiasi terhadap karya seni, khususnya seni lukis.

...
Bimbingan Pembuatan NIB dan Identifikasi Kebutuhan Penyuluhan

Kue atau roti pada umumnya menggunakan tepung terigu yang mengandung protein dalam bentuk gluten. Tepung terigu berasal dari bulir gandum. Gandum adalah kelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat. Termasuk ke dalam jenis karbohidrat kompleks, gandum membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna sehingga energi yang didapatkan dari konsumsinya juga akan bertahan lebih lama di dalam tubuh. Selain memiliki manfaat yang banyak, ternyata gandum juga memicu alergi pada beberapa orang dimana kondisi seseorang sensitif terhadap zat yang terkandung didalam gandum.  Kondisi suami yang alergi dan sensitif terhadap gandum/tepung inilah yang melatar belakangi Wiwied (Widiastuti Setiawan) untuk membuat kue dan roti yang bebas gluten dengan menggunakan mocaf (tepung singkong) sebagai bahan utama. Padmee Bakery dirintis Wiwied dengan harapan produk kue dan rotinya lebih sehat serta penggunaan tepung mocaf pada produknya tersebut juga dapat membantu ketahanan pangan lokal. Pemasaran kue dan roti Padmee Bakery dilakukan Wiwied melalui media sosial Instagram dan Whatsapp.  Saat Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah berkunjung ke lokasi usahanya di Semarang, Padmee Bakery dibimbing dalam pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha). Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah identitas pelaku usaha dalam rangka pelaksaanaan kegiatan berusaha sesuai bidang usahanya. NIB wajib dimiliki pelaku usaha yang ingin mengurus perizinan berusaha melalui OSS. Dalam identifikasi kebutuhan penyuluhan pada Padmee Bakery, selain kebutuhan bimbingan NIB, juga membutuhkan bimbingan pengurusan izin P-IRT dan kemasan produk.  Wiwied berterima kasih atas bimbingan dan penyuluhan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melalui Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan. Semoga kedepannya, Padmee Bakery dapat memiliki izin P-IRT dan kemasan produknya semakin mewakili informasi yang dibutuhkan konsumen akan produk kue dan roti Padmee Bakery yang bebas gluten sehingga Padmee Bakery dapat diakui standar produksinya dan memperluas pemasaran produknya.